Jalan Panjang Musik Video Game Masuk Grammy
Grammy Awards 2023 akhirnya memasukkan kategori baru untuk musik video game. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Grammy musik dari video game punya kategori sendiri, Best Score Soundtrack for Video Games and Other Interactive Media.
Sebenarnya, secara teknis, lagu tema video game telah memenuhi syarat untuk Grammy sejak 1999. Lagu video game bisa masuk ke kategori Best Score Soundtrack for Film Television and Other Media. Namun para komposer merasa dimasukkan ke "other media (media lain)" membuat genre itu serasa diabaikan, seperti dianaktirikan.
Untuk tahun ini, penghargaan untuk musik video game masuk dalam kategori sendiri. Pengakuan ini, bisa jadi, refleksi dari pertumbuhan pasar game secara global. Pada 2022, total pemasukannya melebihi 184 miliar dolar, dan analis memprediksi angkanya akan mencapai 211 miliar dolar pada 2025.
Memang, industri ini makin subur saat pandemi, ketika masyarakat beralih ke hiburan digital saat pembatasan. Musik game juga banyak membuat inovasi teknologi. Musiknya dinikmati lewat konser video game, augmented atau virtual reality dan bahkan teknologi pelacak mata.
"Mendapat pengakuan dari institusi seperti Grammy dan institusi besar lainnya menunjukkan validasi, bahwa yang kami lakukan itu penting, menjangkau banyak orang dan punya peran besar membentuk lanskap musik dan masyarakat," tutur Stephanie Economu,komposer Assassin's Creed Valhalla - Dawn Of Ragnarok, yang dinominasikan meraih Grammy..
"Masih banyak yang harus dikerjakan. Terutama semakin banyak organisasi klasik yang mulai menemukan ada basis penggemar fanatik untuk musik game dan sungguh video game adalah salah satu area terakhir di mana skor orkestra megah dibuat akhir-akhir ini," kata Christopher Tin, komposer Baba Yetu yang menjadi lagu tema Civilization IV yang dinominasikan meraih Grammy.
Richard Jacques, komposer musik yang juga mendapat nominasi atas musiknya di Marvel's Guardians of the Galaxy mengatakan,"Rasanya luar biasa Grammy betul-betul berpikir, kita harus mendukung industri ini."
"Mengingat kualitasnya yang sangat bagus sekarang, saya pikir 20 tahun ada yang meremehkan apa yang kita lakukan di dunia game, dan tentu semua orang bermain video game. Namun, ada banyak orang yang menyukai musik bahkan meski mereka tidak bermain game dan saya pikir sebagai industri, kami menunjukkan ada seni yang hebat dan musik fantastis yang dibuat untuk video game."
Menurut Stephanie Economu, dalam dekade terakhir, game luar biasa dan dinikmati banyak penonton. Ia menjadi bentuk narasi menarik untuk bercerita, dimana kisah dan karakter terasa hidup dan dampak ini sangat hebat. "Jadi wajar kalau kita melihat banyak game video diadaptasi ke dalam TV atau film dan hal seperti itu. Video game punya efek riak ke semua bentuk media lain," tuturnya.