Sebuah laporan baru menunjukkan Eropa sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk K-pop dan konten budaya pop Korea lainnya – atau “hallyu”.

Menurut laporan tahunan Global Hallyu organisasi nirlaba Yayasan Korea, yang diterbitkan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, diperkirakan ada 13 juta penggemar hallyu di Eropa pada tahun 2022, menurut The Korea Times. Angka itu meningkat 37 persen dari tahun sebelumnya.

Dalam laporannya, Korea Foundation menyatakan bahwa Eropa dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk meningkatkan permintaan akan budaya pop Korea di Barat. “Hallyu telah mendapatkan pijakan yang kuat di seluruh Asia, jadi kami perlu mengembangkan strategi untuk menjangkau khalayak yang lebih luas di luar Asia,” kata organisasi tersebut seperti dilansir NME.

Dibandingkan dengan Eropa, Asia dan Oseania masih merupakan bagian terbesar dari permintaan budaya pop Korea, terhitung lebih dari 73 persen dari semua penggemar hallyu.

Laporan tersebut mengklaim bahwa dari perkiraan 178 juta penggemar hallyu di seluruh dunia, hampir setengahnya (84 juta) berada di China. Negara-negara Asia Tenggara Thailand dan Vietnam tertinggal di tempat kedua dan ketiga dengan masing-masing 16,8 juta dan 13,3 juta.

Di bagian lain dalam laporan tersebut, Yayasan Korea mencatat kembalinya komunitas penggemar hallyu dengan sehat selama setahun terakhir – tumbuh dari 1.464 pada tahun 2021 menjadi 1.684 pada tahun 2022 – dengan pencabutan pembatasan pandemi di seluruh dunia.

Dalam berita lain, label BTS HYBE telah membatalkan tawarannya untuk mengakuisisi agensi K-pop SM Entertainment menyusul diskusi dengan pesaing Kakao. Pengumuman itu datang hanya beberapa hari setelah Kakao membuat penawaran tender besar untuk menjadi pemegang saham terbesar SM untuk membeli hingga 35 persen saham perusahaan seharga ₩150.000 per saham.