Home > Gaya Hidup

Studi Menunjukkan Penyebab Tersembunyi Penyakit Jantung Adalah Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah merupakan indikator utama kesehatan jantung, dan banyak faktor yang dapat memengaruhinya.
alodokter
alodokter

Ilmuwan telah menemukan bahwa bentuk pembuluh darah di bagian belakang mata mungkin terkait dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Dengan menganalisis data genetik, mereka mengidentifikasi 119 area dalam DNA manusia yang memengaruhi ukuran dan bentuk pembuluh darah ini.

Di antara semuanya, 89 area terhubung dengan seberapa banyak arteri terpelintir. Lebih banyak pelintiran di arteri ini tampaknya terkait dengan tekanan darah tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari St George dan lembaga lainnya. Mereka menggunakan gambar retina beresolusi tinggi—lapisan peka cahaya di bagian belakang mata—untuk memeriksa pola pembuluh darah.

Retina sering disebut sebagai "jendela" ke dalam tubuh karena pembuluh darahnya dapat mengungkapkan petunjuk penting tentang kesehatan seseorang secara keseluruhan.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa perubahan pada pembuluh darah mata ini terkait dengan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.

Namun, hingga saat ini, tidak jelas bagaimana genetika berperan dalam menentukan bentuk pembuluh darah ini.

Untuk menyelidiki hal ini, para peneliti menganalisis gambar retina dari hampir 53.000 orang yang terdaftar dalam UK Biobank, sebuah studi kesehatan berskala besar.

Mereka menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memeriksa gambar dengan cepat dan akurat.

Program AI membantu membedakan antara arteri dan vena serta mengukur lebar dan jumlah puntirannya.

Dengan data ini, tim melakukan genome-wide association study (GWAS), yang memungkinkan mereka membandingkan kesamaan DNA di antara orang-orang dengan struktur pembuluh darah yang serupa.

Analisis ini mengungkap 119 wilayah genetik spesifik yang terkait dengan berbagai karakteristik pembuluh darah mata.

Yang paling menonjol, sejauh mana arteri terpelintir dan berputar ditemukan sebagian besar dipengaruhi oleh gen.

Para peneliti juga menemukan bahwa tingkat puntiran yang lebih tinggi dikaitkan dengan tekanan darah diastolik yang tinggi—tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat di antara detak.

Karena tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, temuan ini menunjukkan bahwa variasi genetik yang memengaruhi bentuk pembuluh darah dapat berperan dalam kesehatan kardiovaskular.

Memahami hubungan genetik ini penting karena dapat mengarah pada cara baru untuk mendeteksi dan mengobati tekanan darah tinggi dan penyakit jantung lebih dini.

Jika penanda genetik tertentu menunjukkan seseorang berisiko lebih tinggi, dokter dapat memantaunya lebih dekat dan menawarkan intervensi dini.

Para peneliti percaya penelitian ini menambahkan bagian penting pada teka-teki tentang bagaimana tekanan darah dan penyakit jantung berkembang.

Tekanan darah merupakan indikator utama kesehatan jantung, dan banyak faktor yang dapat memengaruhinya.

Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidur siang yang sering dapat dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, sementara minum jus bit dapat membantu menurunkannya.

Penelitian lain menunjukkan bahwa asupan seng dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung, dan kontrol tekanan darah yang ketat dapat menurunkan risiko kerusakan otot jantung.

Penelitian ini, yang dipimpin oleh Profesor Christopher Owen dan timnya, diterbitkan dalam PLOS Genetics.

Temuan tersebut menyoroti pentingnya penelitian genetik dalam memahami kondisi kesehatan dan dapat mengarah pada perawatan yang lebih baik di masa mendatang.

× Image