Home > Didaktika

Waspadalah... Sakit Kepala Atau Migrain Bisa Menunjukkan Kadar Gula Darah Anda

Gen yang sama yang meningkatkan kemungkinan terkena sakit kepala mungkin juga memengaruhi cara tubuh kita menangani gula dalam darah.
halodoc
halodoc

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa orang lebih sering mengalami sakit kepala atau migrain daripada yang lain?

Jawabannya mungkin terletak pada sesuatu yang dalam di dalam diri kita—gen kita.

Ini adalah instruksi kecil dalam tubuh kita yang mengendalikan segalanya mulai dari bagaimana kita tumbuh hingga bagaimana kita merasakan sakit.

Para ilmuwan telah mencoba mempelajari lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan sakit kepala dan migrain, dan baru-baru ini, mereka menemukan sesuatu yang menarik.

Mereka menemukan bahwa gen yang sama yang meningkatkan kemungkinan terkena sakit kepala mungkin juga memengaruhi cara tubuh kita menangani gula dalam darah.

Benar—sakit kepala dan gula darah mungkin lebih terkait daripada yang kita duga.

Untuk memahami hal ini dengan lebih baik, mari kita mulai dengan apa sebenarnya sakit kepala dan migrain.

Sakit kepala biasa biasanya hanya berupa rasa sakit tumpul atau tekanan di kepala Anda. Migrain lebih parah.

Migrain dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam dan berdenyut, membuat Anda merasa mual, dan membuat Anda sulit berdiri di depan cahaya atau kebisingan.

Beberapa orang mengalami migrain sesekali, sementara yang lain sering mengalaminya.

Faktanya, sekitar 1 dari 7 orang di seluruh dunia menderita migrain. Itu jumlah yang banyak.

Meskipun migrain umum terjadi, dokter masih belum tahu persis apa penyebabnya. Namun, mereka tahu bahwa gen itu penting.

Jika seseorang dalam keluarga Anda, seperti ibu atau ayah Anda, menderita migrain, ada kemungkinan lebih besar Anda juga akan mengalaminya.

Itu karena Anda memiliki beberapa gen yang sama dengan keluarga Anda.

Sekarang, mari kita bahas tentang gula darah. Tubuh Anda membutuhkan gula, yang juga disebut glukosa, untuk energi. Setiap kali Anda makan, tubuh Anda memecahnya menjadi gula.

Kemudian, hormon yang disebut insulin membantu memindahkan gula tersebut dari darah ke sel-sel tubuh, tempat gula tersebut dapat digunakan untuk energi.

Namun, jika tubuh Anda tidak menggunakan insulin dengan benar, gula akan tetap berada dalam darah Anda, yang dapat menyebabkan gula darah tinggi.

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan masalah seperti diabetes.

Beberapa orang dengan kadar gula darah tinggi atau rendah mungkin merasa lelah, haus, atau pusing.

Dan yang mengejutkan, banyak juga yang mengalami sakit kepala atau migrain lebih sering.

Namun hingga saat ini, tidak seorang pun benar-benar tahu penyebabnya.

Di sinilah para ilmuwan dari Universitas Teknologi Queensland di Australia berperan.

Mereka ingin mengetahui apakah ada hubungan antara gen yang menyebabkan sakit kepala dan gen yang memengaruhi gula darah.

Jadi, mereka meneliti informasi genetik dari ratusan ribu orang—ada yang mengalami migrain dan ada yang tidak.

Mereka menemukan bahwa banyak orang yang menderita migrain juga memiliki gen yang terkait dengan masalah gula darah.

Gen-gen ini dapat menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak insulin, atau tidak cukup, atau bahkan menyebabkan diabetes.

Hal ini membantu menjelaskan mengapa sakit kepala dan masalah gula darah sering kali terjadi bersamaan.

Penemuan ini dapat mengubah cara kita menangani sakit kepala dan migrain.

Jika gula darah merupakan bagian dari masalahnya, maka mengelola kadar gula darah dapat membantu mengurangi gejala sakit kepala.

Dokter mungkin mulai memeriksa gula darah pasien lebih sering atau menawarkan perawatan untuk menjaga kadar tersebut tetap stabil.

Tentu saja, setiap orang berbeda. Hanya karena ada hubungan, bukan berarti itu penyebabnya bagi semua orang. Namun, hal itu memberi kita bagian baru dari teka-teki, dan itu menarik.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sering mengalami sakit kepala atau migrain, mungkin ada baiknya Anda memperhatikan pola makan dan kadar gula darah Anda.

Bicaralah dengan dokter Anda dan lihat apakah menjaga kadar gula darah tetap seimbang dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Human Genetics. Penelitian ini membuka pintu bagi cara-cara baru untuk memahami dan mungkin mengobati sakit kepala—tidak hanya dengan melihat kepala, tetapi juga seluruh tubuh.

× Image