Kualitas dan Kuantitas Tidur Berpengaruh dalam Pengendalian Diabetes Tipe 2
Penelitian terbaru menjelaskan bagaimana tidur, baik dari segi kuantitas dan kualitas, dapat mempengaruhi pengendalian diabetes tipe 2 secara signifikan.
Bagi penderita diabetes tipe 2, mengelola kadar gula darah merupakan tantangan sehari-hari.
Meskipun pola makan dan olahraga sering kali disorot sebagai landasan pengelolaan diabetes, tidur —aspek kesehatan yang sering diabaikan—juga memainkan peran penting.
Tidur malam yang nyenyak membantu tubuh mengatur hormon yang memengaruhi kadar glukosa darah.
Secara khusus, tidur memengaruhi hormon seperti insulin, yang digunakan tubuh untuk menurunkan gula darah, serta kortisol dan hormon pertumbuhan, yang dapat meningkatkan gula darah.
Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan ini, sehingga menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi.
Dampak Durasi Tidur
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa durasi tidur pendek (kurang dari 6 jam per malam) dan panjang (lebih dari 9 jam per malam) berhubungan dengan efek buruk pada penderita diabetes tipe 2.
Durasi tidur yang singkat, khususnya, telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes dan dapat mempersulit penanganan kondisi ini bagi mereka yang sudah mengidapnya.
Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam “Diabetes Care” menemukan bahwa individu yang tidur kurang dari 5 jam per malam mengalami penurunan sensitivitas insulin sebesar 16%, yang merupakan faktor kunci dalam mengendalikan kadar gula darah.
Di sisi lain, tidur yang terlalu lama juga mungkin mengindikasikan kualitas tidur yang buruk atau masalah kesehatan mendasar seperti sleep apnea, yang umum terjadi pada penderita diabetes tipe 2 dan diketahui mengganggu tidur serta mengurangi efek pemulihannya.
Kualitas Tidur dan Pengendalian Diabetes
Kualitas tidur sama pentingnya dengan kuantitas. Tidur yang terganggu atau tidak mencapai tahap tidur yang lebih dalam dan memulihkan dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efisien dan dengan demikian mengontrol kadar gula darah.
Sebuah studi penting yang melibatkan pemantauan glukosa berkelanjutan mengungkapkan bahwa individu dengan diabetes tipe 2 yang mengalami kualitas tidur buruk menunjukkan kadar glukosa yang lebih tinggi saat bangun tidur.
Apalagi adanya gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea (OSA) terbukti berdampak langsung pada diabetes.
OSA menyebabkan penderita berhenti bernapas sesaat saat tidur, menyebabkan sering terbangun dan tidur terfragmentasi.
Kondisi ini tidak hanya memperburuk pengendalian diabetes tetapi juga merupakan faktor risiko berkembangnya penyakit tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa mengobati apnea tidur dapat membantu meningkatkan kadar gula darah, kemungkinan besar disebabkan oleh kualitas tidur yang lebih baik secara keseluruhan dan berkurangnya stres malam hari pada tubuh.
Strategi untuk Meningkatkan Kualitas Tidur
Menyadari pentingnya tidur, para ahli merekomendasikan beberapa strategi untuk meningkatkan kualitas dan durasi tidur guna pengelolaan diabetes yang lebih baik:
- Pertahankan Jadwal Tidur yang Teratur: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari membantu mengatur jam internal tubuh dan dapat meningkatkan kualitas tidur.
- Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman: Ruangan yang sejuk, tenang, dan gelap dapat membantu mendorong tidur lebih nyenyak. Berinvestasi pada kasur dan bantal yang nyaman juga dapat memberikan perbedaan yang signifikan.
- Batasi Paparan Layar Sebelum Tidur: Cahaya biru yang dipancarkan ponsel, tablet, dan komputer dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang memberi sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya tidur.
- Pertimbangkan Terapi Perilaku Kognitif untuk Insomnia (CBT-I): Program terstruktur ini membantu orang mengidentifikasi dan mengganti pikiran dan perilaku yang menyebabkan atau memperburuk masalah tidur dengan kebiasaan yang mendorong tidur nyenyak.
Singkatnya, tidur memainkan peran penting dalam pengelolaan dan perkembangan diabetes tipe 2.
Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas dapat meningkatkan kontrol gula darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan memprioritaskan kebersihan tidur yang baik, individu dengan diabetes tipe 2 dapat mengambil langkah penting menuju pengelolaan penyakit yang lebih baik dan peningkatan kualitas hidup.
Hubungan antara tidur dan pengendalian diabetes menyoroti perlunya pendekatan komprehensif terhadap kesehatan yang mencakup pemantauan kadar glukosa, pola makan, aktivitas fisik, dan lebih dari sebelumnya, tidur.