Home > Gaya Hidup

Aha...Obat Kumur Matcha Membantu Melawan Penyakit Gusi Parah

Para peneliti menguji larutan matcha pada 16 spesies bakteri mulut yang berbeda, termasuk tiga strain P. gingivalis.
Unsplash+
Unsplash+

Para peneliti di Jepang telah menemukan bahwa matcha, bubuk halus daun teh hijau yang ditanam dan diproses secara khusus, mungkin menawarkan manfaat terapeutik bagi individu yang menderita periodontitis, penyakit gusi parah.

Temuan yang dipublikasikan di Microbiology Spectrum ini memberikan wawasan baru mengenai sifat antimikroba matcha, khususnya terhadap Porphyromonas gingivalis, agen bakteri utama dalam perkembangan periodontitis.

Periodontitis adalah suatu kondisi peradangan yang ditandai dengan degradasi gusi dan, jika tidak diobati, dapat menyebabkan kehilangan gigi dan komplikasi kesehatan serius lainnya seperti diabetes melitus, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kanker.

Penyakit ini diperburuk oleh pertumbuhan bakteri seperti P. gingivalis, yang tumbuh subur di biofilm plak pada gigi dan kantong periodontal di bawah garis gusi.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Nihon University School of Dentistry di Matsudo, bersama dengan rekan dari National Institute of Infectious Disease di Tokyo, dan institusi lainnya, mengeksplorasi efektivitas matcha dalam memerangi P. gingivalis.

Dalam serangkaian percobaan laboratorium, para peneliti menguji larutan matcha pada 16 spesies bakteri mulut yang berbeda, termasuk tiga strain P. gingivalis.

Hasilnya menunjukkan bahwa dalam waktu dua jam setelah terpapar, hampir semua sel P. gingivalis terbasmi, dan dalam waktu empat jam, sel-sel tersebut terbasmi seluruhnya, menunjukkan aktivitas bakterisida yang kuat dari matcha.

Untuk lebih memvalidasi temuan mereka, para peneliti memulai studi klinis yang melibatkan 45 peserta yang didiagnosis menderita periodontitis kronis.

Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing menggunakan jenis obat kumur yang berbeda: satu dengan teh barley, satu dengan ekstrak matcha, dan satu lagi mengandung natrium azulene sulfonat hidrat, senyawa yang digunakan untuk mengurangi peradangan.

Para peserta diinstruksikan untuk berkumur dua kali sehari dengan obat kumur yang telah ditentukan.

Sampel air liur yang dikumpulkan sebelum dan sesudah masa penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan obat kumur matcha mengalami penurunan kadar P. gingivalis secara signifikan, tidak seperti peserta di dua kelompok lainnya.

Temuan ini menggarisbawahi potensi matcha, tidak hanya sebagai minuman atau bahan kuliner, namun juga sebagai komponen bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit periodontal.

Sifat antimikroba Camellia sinensis, tanaman asal matcha, telah lama dikenal dalam berbagai penelitian yang menyoroti efektivitasnya melawan berbagai patogen.

Penelitian ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau, khususnya matcha, dapat menjadi tambahan yang berharga untuk perawatan kesehatan mulut, terutama bagi mereka yang berisiko atau sedang berjuang melawan periodontitis.

Tim peneliti berharap hasil ini akan mengarah pada penerapan klinis yang lebih luas dan mendorong penyelidikan lebih lanjut mengenai manfaat matcha bagi kesehatan, tidak hanya untuk kesehatan mulut tetapi juga potensi implikasinya dalam mencegah penyakit lain yang terkait dengan infeksi bakteri.

Jika Anda peduli dengan kesehatan gusi, silakan baca penelitian tentang penyebab penting kerusakan gigi dan penyakit gusi, serta penyakit gigi umum yang dapat meningkatkan risiko demensia.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan gusi, silakan lihat penelitian terbaru tentang obat kumur yang dapat meningkatkan kerusakan gigi, dan hasil yang menunjukkan diet ini dapat membantu mengobati penyakit gusi.

× Image