Home > Gaya Hidup

Mengurangi Konsumsi Daging Olahan Bisa Mencegah Ratusan Ribu Kasus Diabetes

Mengurangi konsumsi daging olahan sekitar sepertiga dapat mencegah lebih dari 350.000 kasus diabetes di AS selama 10 tahun ke depan.
unsplash
unsplash

Menurut sebuah studi baru, mengurangi jumlah daging olahan yang kita makan dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

Para peneliti menyarankan bahwa mengurangi konsumsi daging olahan sekitar sepertiga dapat mencegah lebih dari 350.000 kasus diabetes di AS selama 10 tahun ke depan.

Pengurangan ini—setara dengan mengurangi sekitar 10 potong daging asap setiap minggu—juga dapat menyebabkan puluhan ribu kasus penyakit jantung dan kanker kolorektal berkurang.

Studi ini dilakukan oleh tim dari Global Academy of Agriculture and Food Systems, University of Edinburgh, dan University of North Carolina di Chapel Hill.

Mereka mengembangkan alat simulasi untuk memperkirakan dampak kesehatan dari mengurangi konsumsi daging olahan dan daging merah yang tidak diproses.

Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi daging olahan yang tinggi dan penyakit kronis, hanya sedikit yang melihat bagaimana mengurangi asupan daging dapat meningkatkan berbagai hasil kesehatan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa daging merah yang tidak diproses dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, tetapi buktinya masih belum kuat.

Dengan menggunakan data dari survei kesehatan nasional Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), para peneliti membuat sampel simulasi dari populasi orang dewasa AS.

"Mikrosimulasi" ini adalah yang pertama memperkirakan dampak pengurangan konsumsi daging merah olahan dan tidak olahan pada berbagai hasil kesehatan di AS.

Tim memperkirakan bagaimana perubahan dalam konsumsi daging akan memengaruhi risiko diabetes, penyakit jantung, kanker kolorektal, dan kematian pada orang dewasa. Mereka mengamati populasi secara keseluruhan dan juga menguraikan hasilnya berdasarkan usia, jenis kelamin, pendapatan rumah tangga, dan etnis.

Temuan mereka mengejutkan. Memotong asupan daging olahan hingga 30% dapat mengurangi 92.500 kasus penyakit jantung dan 53.300 kasus kanker kolorektal selama satu dekade, selain mencegah lebih dari 350.000 kasus diabetes.

Pria kulit putih dan mereka yang memiliki pendapatan rumah tangga tahunan antara $25.000 dan $55.000 akan merasakan manfaat kesehatan terbesar.

Para peneliti juga mengamati dampak dari pengurangan asupan daging merah yang tidak diolah saja dan pemotongan konsumsi kedua jenis daging tersebut.

Mengurangi keduanya hingga 30% dapat mencegah lebih dari satu juta kasus diabetes, 382.400 kasus penyakit jantung, dan 84.400 kasus kanker kolorektal.

Bahkan, pemotongan daging merah yang tidak diolah saja hingga 30%—sekitar satu burger seperempat pon lebih sedikit setiap minggu—dapat mencegah lebih dari 732.000 kasus diabetes, 291.500 kasus penyakit jantung, dan 32.200 kasus kanker kolorektal.

Studi tersebut mencatat bahwa lebih banyak kasus penyakit dapat dicegah dengan mengurangi daging merah yang tidak diolah karena orang-orang pada umumnya makan lebih banyak daging merah yang tidak diolah daripada daging olahan.

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dampak daging merah yang tidak diolah terhadap risiko penyakit kronis.

Diterbitkan dalam The Lancet Planetary Health, penulis studi tersebut, termasuk Profesor Lindsay Jaacks dari Universitas Edinburgh, menyoroti manfaat ganda dari pengurangan konsumsi daging.

“Mengurangi konsumsi daging dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kesehatan,” kata Profesor Jaacks.

“Ini jelas merupakan solusi yang menguntungkan bagi manusia dan planet ini.”

× Image