Brian May Mengenang Keberanian Freddie Mercury dalam Menghadapi Kematian
Bintang Queen Brian May mengenang keberanian Freddie Mercury di hari-hari menjelang kematiannya.
Vokalis We Will Rock You itu meninggal pada tahun 1991 di usia 45 tahun setelah tertular HIV dan menderita pneumonia bronkial yang disebabkan oleh virus AIDS.
Meskipun tahu ajalnya sudah dekat, sang bintang menolak untuk bersedih atas kesulitan yang dialaminya, kenang Brian, yang kini berusia 76 tahun.
Berbicara kepada AXS TV Kamis lalu, sang gitaris berkata, "Kami membuat album terakhir, album Made In Heaven dengan lagu-lagu yang ditinggalkan Freddie untuk kami mainkan dan itu menjadi kerja keras yang nyata karena ia meninggalkan beberapa bagian kecil yang indah.
"Ia tidak terlalu dramatis dalam hal itu. Saya tidak pernah melihatnya menangis atau mengasihani diri sendiri."
"Ia tidak pernah melakukan itu, ia seperti 'Ayo lakukan saja, ayo terus lakukan sesuatu'. Freddy selalu memberi inspirasi. Jika dia ada di sini sekarang, kami pasti akan melakukan apa yang selalu kami lakukan."
Brian juga menjelaskan bahwa dia dan sesama anggota Queen Roger Taylor hampir keluar dari band secara permanen setelah kematian Freddie.
"Kami selalu mengatakan bahwa jika salah satu dari kami pergi, itu saja. Jadi Roger dan saya sama-sama pergi dengan perasaan berduka yang amat dalam dan mengatakan semuanya sudah berakhir, kami bahkan tidak ingin membicarakannya untuk waktu yang cukup lama," katanya mengenang,
Queen merilis 15 album antara tahun 1973 dan 1995 dengan tujuh di antaranya, A Night at the Opera, A Day at the Races, The Game, A Kind of Magic, The Miracle, Innuendo dan Made In Heaven, semuanya mencapai nomor 1 di Inggris.
Band ini terus melakukan tur dengan penyanyi Amerika Adam Lambert sebagai vokalis utama dan pertunjukan terbaru mereka, The Rhapsody Tour, yang berakhir di Jepang pada Februari tahun ini.