Home > Gaya Hidup

Polifenol Pahit Membantu Mengatur Gula Darah dan Mengurangi Risiko Diabetes

Rasa pahit dari polifenol dapat membantu mengurangi risiko diabetes dan komplikasinya dengan mengaktifkan reseptor T2R.
pixabay
pixabay

Polifenol, senyawa alami yang ditemukan dalam makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kopi, dan teh, dikenal karena rasa pahitnya yang kuat.

Meskipun tubuh kita tidak menyerapnya dengan baik, penelitian terbaru menunjukkan bahwa senyawa ini masih dapat memainkan peran penting dalam mengatur gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Polifenol berinteraksi dengan reseptor khusus dalam tubuh kita yang disebut reseptor rasa tipe 2 (T2R), yang bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa pahit.

Reseptor ini tidak hanya ditemukan di mulut tetapi juga di seluruh sistem pencernaan.

Ketika polifenol mengaktifkan reseptor T2R ini di saluran gastrointestinal (GI), mereka memicu serangkaian manfaat kesehatan, meskipun mekanisme pasti di balik manfaat ini masih belum sepenuhnya dipahami.

Sebuah tim peneliti, yang dipimpin oleh Profesor Naomi Osakabe dari Institut Teknologi Shibaura di Jepang, telah mempelajari bagaimana polifenol memengaruhi kadar gula darah dan risiko diabetes.

Temuan mereka, yang dipublikasikan dalam jurnal Food Bioscience, menjelaskan interaksi kompleks antara polifenol, reseptor T2R, dan kemampuan tubuh untuk mengatur glukosa.

Profesor Osakabe dan timnya berfokus pada pemahaman bagaimana aktivasi reseptor T2R oleh polifenol memengaruhi pelepasan hormon tertentu dalam sistem pencernaan.

Hormon-hormon ini, termasuk kolesistokinin (CCK) dan incretin seperti glukagon-like peptide-1 (GLP-1), memainkan peran penting dalam mengatur gula darah dan nafsu makan.

Ketika polifenol mengikat reseptor T2R di saluran cerna, mereka merangsang sekresi hormon-hormon ini, yang membantu mengendalikan kadar gula darah dengan mendorong pelepasan insulin dan mengatur seberapa cepat makanan bergerak melalui sistem pencernaan.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hormon-hormon ini membantu mengatur nafsu makan dan asupan makanan, yang dapat mengurangi risiko obesitas—faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Misalnya, GLP-1 tidak hanya membantu mengelola gula darah tetapi juga memberi sinyal ke otak untuk mengurangi rasa lapar, yang mengarah pada asupan makanan yang lebih rendah.

Profesor Osakabe menjelaskan, “Rasa pahit dari polifenol dapat membantu mengurangi risiko diabetes dan komplikasinya dengan mengaktifkan reseptor T2R, yang selanjutnya mengatur kadar gula darah dan nafsu makan melalui sistem saraf dan endokrin tubuh.”

Meskipun polifenol mungkin tidak mudah diserap oleh tubuh kita, kemampuannya untuk mengaktifkan reseptor rasa pahit dalam sistem pencernaan dapat memiliki efek yang kuat pada pengaturan gula darah dan pengendalian nafsu makan.

Hal ini menjadikan konsumsi makanan kaya polifenol sebagai bagian penting dalam mengurangi risiko diabetes dan menjaga pola makan yang sehat.

Penelitian Profesor Osakabe menyoroti pentingnya memasukkan makanan pahit seperti buah-buahan, sayuran, dan teh dalam pola makan kita untuk membantu mengelola kadar gula darah dan mengurangi risiko obesitas dan diabetes.

× Image