Home > News

Keren... Filter Inovatif Pangkas Polusi Mikroplastik Hingga 92 Persen

Biochar berpotensi menjadi alat yang murah dan efektif untuk menyaring mikroplastik dari limpasan.
Gambar SEM biochar tebu (A,B) dan biochar kayu pinus (C,D) yang menunjukkan fitur permukaan kasar dan pori-pori (dilingkari merah)/Frontiers in Environmental Science (2024).
Gambar SEM biochar tebu (A,B) dan biochar kayu pinus (C,D) yang menunjukkan fitur permukaan kasar dan pori-pori (dilingkari merah)/Frontiers in Environmental Science (2024).

Sebuah studi baru dari University of Mississippi menunjukkan bahwa limbah pertanian yang diolah dapat digunakan untuk menyaring mikroplastik berbahaya dari limpasan air, sehingga mengurangi polusi hingga lebih dari 92 persen.

Mikroplastik, yang merupakan partikel plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter, telah ditemukan di mana-mana di Bumi, termasuk lautan, makanan, air, dan lahan pertanian.

Partikel-partikel ini menjadi perhatian yang berkembang karena dapat membahayakan satwa liar dan berpotensi memengaruhi manusia yang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Studi yang dipublikasikan dalam Frontiers in Environmental Science ini menguji penggunaan biochar, zat seperti arang yang terbuat dari bahan tanaman yang dipanaskan, untuk menyaring mikroplastik dari limpasan pertanian.

Biochar menawarkan cara yang hemat biaya dan efisien untuk menjebak mikroplastik sebelum mencapai sungai, danau, dan lautan.

“Mikroplastik berasal dari penguraian barang-barang plastik yang lebih besar karena proses alami seperti sinar matahari dan keausan fisik,” kata James Cizdziel, seorang profesor di University of Mississippi dan salah satu penulis studi tersebut.

“Partikel-partikel kecil ini merupakan tantangan besar karena partikel-partikel ini bertahan di lingkungan dan dapat terbentuk di tanaman dan hewan, yang dapat membahayakan satwa liar dan manusia.”

Mikroplastik dalam pertanian berasal dari sumber-sumber seperti lumpur limbah yang digunakan sebagai pupuk dan mulsa plastik yang digunakan untuk mengisolasi tanaman.

Saat bahan-bahan ini terurai, mereka terurai menjadi mikroplastik, yang dapat terbawa oleh air hujan.

Limpasan pertanian ini membawa mikroplastik dan polutan lainnya ke badan air di dekatnya, yang dapat membahayakan kehidupan akuatik, termasuk ikan kecil dan tiram. Manusia dan hewan lain yang memakan organisme ini juga dapat terpengaruh.

Tim peneliti, yang meliputi mahasiswa pascasarjana Ole Miss Boluwatife Olubusoye, mengumpulkan sampel limpasan pertanian dari sebuah pertanian di dekat Danau Beasley di Delta Mississippi.

Limpasan tersebut kemudian diuji untuk mengetahui kandungan mikroplastik di laboratorium penelitian mikroplastik universitas tersebut.

Tim tersebut mengalirkan air melalui filter yang berisi biochar untuk melihat seberapa baik air tersebut dapat menangkap mikroplastik.

Hasilnya sangat mengesankan. Penyaringan air dengan biochar mengurangi mikroplastik antara 86,6% dan 92,6%.

Didorong oleh hasil ini, tim sekarang meningkatkan skala proyek dan menguji biochar dalam studi lapangan yang lebih besar.

“Penelitian kami bertujuan untuk mengurangi jumlah mikroplastik yang memasuki badan air dari pertanian dan kota,” kata Olubusoye.

“Ini penting karena mikroplastik dapat berpindah dari lahan pertanian dan daerah perkotaan ke lingkungan perairan, tempat mereka dapat membahayakan satwa liar.”

Para peneliti berencana untuk membagikan temuan mereka di beberapa konferensi mendatang, dengan harapan dapat menginspirasi praktik pertanian dan pengelolaan air hujan baru untuk memerangi polusi mikroplastik.

“Biochar berpotensi menjadi alat yang murah dan efektif untuk menyaring mikroplastik dari limpasan,” tambah Cizdziel.

“Kami yakin pekerjaan kami dapat menghasilkan strategi baru yang melindungi lingkungan dan kesehatan manusia dengan mengurangi polusi mikroplastik.” (kpo)

× Image