Apa Penyebab Kanker Otak?
Kanker otak adalah penyakit yang kompleks dan menakutkan yang menyerang banyak orang di seluruh dunia. Bahkan dengan kemajuan dalam penelitian medis, para ilmuwan masih berusaha untuk sepenuhnya memahami apa penyebabnya.
Meskipun kita belum memiliki semua jawabannya, ada beberapa faktor yang diketahui yang tampaknya meningkatkan risiko terkena kanker otak.
Salah satu penyebab kanker otak yang paling terkenal adalah paparan radiasi pengion. Jenis radiasi ini berenergi tinggi dan dapat merusak DNA dalam sel-sel kita, yang dapat menyebabkan kanker.
Orang yang telah menerima perawatan radiasi untuk kanker lain, terutama di area kepala, memiliki risiko lebih tinggi terkena tumor otak di kemudian hari.
Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology menemukan bahwa anak-anak yang menjalani terapi radiasi untuk leukemia lebih mungkin terkena kanker otak saat dewasa.
Hal ini menyoroti potensi risiko jangka panjang dari paparan radiasi.
Genetika juga berperan dalam risiko kanker otak. Beberapa orang terlahir dengan gen yang membuat mereka lebih mungkin terkena penyakit tersebut.
Kondisi genetik tertentu, seperti neurofibromatosis, sindrom Li-Fraumeni, dan sklerosis tuberosa, meningkatkan kemungkinan berkembangnya tumor otak.
Misalnya, orang dengan sindrom Li-Fraumeni memiliki mutasi pada gen yang disebut TP53. Biasanya, gen ini membantu melindungi sel agar tidak menjadi kanker.
Ketika gen tidak berfungsi dengan baik, sel dapat lebih mudah berubah menjadi sel kanker.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan kondisi genetik ini lebih mungkin mengembangkan kanker otak dibandingkan dengan orang lain.
Ada juga faktor lingkungan yang mungkin berkontribusi terhadap kanker otak.
Meskipun buktinya tidak sekuat radiasi dan genetika, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bahan kimia tertentu dapat meningkatkan risiko.
Misalnya, para peneliti telah meneliti hubungan antara kanker otak dan pestisida, pelarut, dan bahan kimia industri lainnya.
Sebuah penelitian dalam Environmental Health Perspectives menemukan bahwa orang yang sering terpapar pestisida di tempat kerja mungkin memiliki risiko tumor otak yang sedikit lebih tinggi.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami bagaimana bahan kimia ini memengaruhi risiko kanker otak.
Virus dan infeksi merupakan area lain yang diteliti para ilmuwan untuk mengetahui apakah keduanya dapat dikaitkan dengan kanker otak.
Beberapa virus dapat memasukkan materi genetiknya ke dalam DNA manusia, yang terkadang dapat menyebabkan kanker.
Misalnya, virus Epstein-Barr—yang menyebabkan mono—telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap jenis tumor otak tertentu yang disebut limfoma sistem saraf pusat primer.
Virus lain, human papillomavirus (HPV), telah diketahui menyebabkan jenis kanker lain, seperti kanker serviks dan kanker kepala dan leher.
Sementara para peneliti masih mempelajari hubungan antara virus dan kanker otak, temuan ini menunjukkan bahwa infeksi mungkin berperan dalam beberapa kasus.
Ada juga beberapa faktor gaya hidup yang dapat memengaruhi risiko kanker otak, meskipun buktinya tidak begitu jelas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang tinggi daging olahan dan rendah buah dan sayuran dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker otak.
Di sisi lain, mengonsumsi makanan sehat yang kaya antioksidan, yang ditemukan dalam buah dan sayuran, dapat membantu menurunkan risiko.
Antioksidan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat membahayakan sel dan berpotensi menyebabkan kanker.
Olahraga teratur dan menjaga gaya hidup sehat juga dapat membantu menurunkan risiko, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikannya.
Penting untuk diingat bahwa kanker otak masih dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.
Banyak orang yang didiagnosis tidak memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas. Ketidakpastian ini membuat kanker otak sulit dipahami dan diobati.
Sebagai kesimpulan, meskipun telah membuat kemajuan dalam mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat menyebabkan kanker otak, masih banyak yang harus dipelajari.
Paparan radiasi, faktor genetik, bahan kimia lingkungan, infeksi, dan pilihan gaya hidup tampaknya berperan dalam meningkatkan risiko, tetapi para ilmuwan masih berusaha memahami dengan tepat bagaimana faktor-faktor ini berkontribusi terhadap penyakit tersebut. (kpo)