Pengacara Sean 'Diddy' Combs telah meminta hakim untuk mengungkapkan identitas para penuduh dalam kasus perdagangan seks yang dialaminya.

Tim hukum rapper tersebut telah menyerahkan surat kepada hakim pengadilan federal Manhattan pada hari Selasa yang menyatakan bahwa mereka perlu mengetahui nama-nama korban yang diduga untuk mempersiapkan persidangannya pada bulan Mei 2025.

"Kasus ini unik, sebagian karena banyaknya orang yang mengajukan tuduhan terhadap Tn. Combs karena status selebritasnya, kekayaannya, dan publisitas gugatan hukumnya yang telah diselesaikan sebelumnya serta kebocoran dewan juri dan pernyataan palsu yang menghasut oleh agen DHS (Departemen Keamanan Dalam Negeri), sebagaimana diuraikan dalam mosi kami sebelumnya," bunyi surat tersebut.

"Hal ini telah menimbulkan efek berantai yang meluas, yang mengakibatkan banjir tuduhan oleh pengadu yang tidak dikenal, mulai dari yang salah hingga yang sama sekali tidak masuk akal."

Surat itu diajukan sehari setelah empat pria dan dua wanita menggugat musisi berusia 54 tahun itu atas tuduhan penyerangan seksual dan pemerkosaan pada hari Senin.

Para pengacara mengklaim bahwa "tuduhan yang keterlaluan dan sangat merugikan" itu tidak lebih dari sekadar "aksi publisitas".

"Tuduhan-tuduhan ini muncul setelah lebih dari selusin tuntutan hukum yang diajukan sebelumnya dan saat ini tertunda, beberapa di antaranya telah didiskreditkan tetapi baru setelah merusak karakter dan reputasi Tn. Combs secara permanen," lanjut mereka dalam surat itu.

"Tuduhan yang beredar ini telah menciptakan sirkus media yang histeris yang, jika dibiarkan, akan merampas hak Tn. Combs untuk mendapatkan pengadilan yang adil, jika mereka belum melakukannya."

Combs pertama kali dituntut oleh mantan pacarnya Casandra 'Cassie' Ventura pada bulan November 2023.

Gugatan pemerkosaan dan pelecehan diselesaikan pada hari berikutnya tetapi memicu gelombang gugatan penyerangan seksual terhadap musisi tersebut.

Bintang I'll Be Missing You itu ditangkap pada bulan September atas tuduhan perdagangan seks dan pemerasan. Dia ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan di New York. (kpo)