Home > Didaktika

Inilah Efek Berbahaya Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Diobati

Risiko gagal jantung, serangan stroke, dan risiko gagal ginjang,
Unsplash
Unsplash

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam" karena biasanya tidak menimbulkan gejala yang nyata tetapi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak diobati.

Memahami risiko hipertensi yang tidak diobati dapat membantu orang menganggapnya lebih serius dan membuat perubahan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan mereka.

Hipertensi terjadi ketika kekuatan darah yang mendorong dinding arteri secara konsisten terlalu tinggi.

Seiring waktu, tekanan ekstra ini memberi tekanan pada jantung dan pembuluh darah, membuatnya lebih lemah dan kurang mampu berfungsi dengan baik.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi, dan ini merupakan penyebab utama kematian secara global.

Namun, banyak orang bahkan tidak tahu bahwa mereka mengalaminya sampai komplikasi muncul.

Salah satu bahaya paling serius dari hipertensi yang tidak diobati adalah dampaknya pada jantung.

Tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipertrofi ventrikel kiri, di mana dinding jantung menjadi menebal.

Hal ini membuat jantung kurang efisien dan dapat menyebabkan gagal jantung.

Studi yang dipublikasikan dalam Circulation Research menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi yang tidak diobati meningkatkan risiko gagal jantung hingga 50%.

Selain itu, hipertensi merupakan penyebab utama serangan jantung, karena tekanan yang diberikan pada arteri dapat menyebabkannya menyempit atau tersumbat.

Otak merupakan organ lain yang berisiko tinggi. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati dapat menyebabkan stroke, yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu.

Sebuah studi dalam Journal of Neurology menemukan bahwa orang dengan hipertensi yang tidak terkontrol empat kali lebih mungkin menderita stroke daripada mereka yang memiliki tekanan darah normal.

Hipertensi juga berkontribusi terhadap demensia vaskular, suatu kondisi di mana berkurangnya aliran darah ke otak menyebabkan hilangnya ingatan dan kesulitan berpikir jernih.

Hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan parah pada ginjal. Ginjal memainkan peran penting dalam menyaring limbah dari darah, tetapi tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, sehingga membuatnya kurang efektif.

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis atau bahkan gagal ginjal.

Penelitian dalam American Journal of Kidney Diseases telah menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal di seluruh dunia.

Itulah sebabnya dokter sering memeriksa fungsi ginjal saat mendiagnosis atau mengobati hipertensi.

Mata merupakan area lain yang dapat rusak. Hipertensi dapat merusak pembuluh darah di mata, yang menyebabkan kondisi yang disebut retinopati hipertensi.

Kondisi ini dapat menyebabkan penglihatan kabur atau, dalam kasus yang parah, kehilangan penglihatan total.

Sebuah penelitian dalam Journal of Hypertension menemukan bahwa risiko kerusakan mata meningkat jika tekanan darah tinggi tidak diobati dalam waktu yang lama.

Selain kerusakan fisik, hipertensi yang tidak diobati dapat secara signifikan mengurangi kualitas hidup.

Ketegangan yang terus-menerus pada tubuh dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan bahkan kecemasan tentang kesehatan.

Dalam kasus yang parah, hipertensi dapat menyebabkan krisis hipertensi, di mana tekanan darah meningkat ke tingkat yang sangat tinggi dan memerlukan perhatian medis segera untuk menghindari hasil yang mengancam jiwa.

Kabar baiknya adalah hipertensi dapat diobati dan seringkali dapat dicegah.

Perubahan gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, mengurangi asupan garam, dan mengelola stres, dapat membuat perbedaan besar.

Obat-obatan juga dapat membantu mengendalikan tekanan darah jika perubahan gaya hidup tidak cukup.

Deteksi dini melalui pemeriksaan tekanan darah secara teratur merupakan kunci untuk mencegah komplikasi hipertensi.

Simpulannya, tekanan darah tinggi yang tidak diobati merupakan risiko kesehatan utama yang dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan masalah serius lainnya.

Meskipun tidak selalu menunjukkan gejala, dampaknya pada tubuh sangat luas dan berpotensi mengancam jiwa.

Mengambil langkah-langkah untuk memantau dan mengelola tekanan darah dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. (kpo)

× Image