Home > Didaktika

Temuan Mengejutkan: Mengapa Wanita Mendengar Lebih Baik Ketimbang Pria

Fakta, wanita memiliki pendengaran yang, rata-rata, dua desibel lebih sensitif daripada pria.
Unsplash
Unsplash

Sebuah studi internasional baru mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan—wanita mendengar lebih baik daripada pria, di mana pun mereka tinggal.

Faktanya, wanita ditemukan memiliki pendengaran yang, rata-rata, dua desibel lebih sensitif daripada pria.

Hal ini menjadikan jenis kelamin sebagai faktor terbesar dalam menjelaskan perbedaan kemampuan mendengar, bahkan lebih penting daripada usia.

Studi ini dipimpin oleh Dr. Patricia Balaresque dari Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan (CRBE) di Prancis, dan melibatkan Profesor Turi King dari Universitas Bath di Inggris.

Para peneliti menguji pendengaran pada 450 orang dari 13 negara berbeda, termasuk Ekuador, Inggris, Gabon, Afrika Selatan, dan Uzbekistan.

Kelompok-kelompok ini dipilih untuk mencakup orang-orang dari lingkungan dan budaya yang berbeda—terutama masyarakat pedesaan dan non-Eropa yang sering kali tidak diikutsertakan dalam studi semacam itu.

Para peneliti mengukur sensitivitas pendengaran dengan menguji seberapa baik koklea (bagian dari telinga bagian dalam) merespons suara dengan volume dan frekuensi yang berbeda.

Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode yang disebut Transient-Evoked Otoacoustic Emissions (TEOAE), yang melacak bagaimana sinyal suara bergerak dari telinga ke otak.

Kita sudah tahu bahwa pendengaran biasanya memburuk seiring bertambahnya usia, dan bahwa telinga kanan umumnya mendengar lebih baik daripada telinga kiri.

Namun yang mengejutkan para peneliti adalah seberapa besar jenis kelamin dan lingkungan memengaruhi kemampuan mendengar.

Di semua negara, wanita secara konsisten menunjukkan pendengaran yang lebih baik daripada pria, bahkan lebih baik daripada orang yang lebih muda dibandingkan dengan orang yang lebih tua.

Para ilmuwan percaya hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan hormon selama perkembangan awal atau perbedaan struktural kecil antara telinga pria dan wanita.

Wanita juga diketahui lebih baik dalam jenis tes pendengaran dan tugas pengenalan suara lainnya, yang mungkin menunjukkan otak mereka lebih baik dalam memproses suara.

Lingkungan menjadi faktor terpenting kedua. Orang yang tinggal di hutan memiliki pendengaran terbaik, sedangkan mereka yang tinggal di dataran tinggi memiliki yang terburuk.

Para peneliti berpikir bahwa orang-orang di hutan dapat mengembangkan pendengaran yang lebih sensitif untuk mendeteksi suara alam—penting untuk bertahan hidup dalam lingkungan seperti itu.

Di sisi lain, orang-orang yang tinggal di daerah yang lebih tinggi mungkin memiliki kepekaan pendengaran yang berkurang karena kadar oksigen, tekanan udara, atau faktor fisik lainnya yang lebih rendah.

Kehidupan di kota juga berperan. Orang-orang di daerah perkotaan menunjukkan pergeseran ke arah pendengaran frekuensi yang lebih tinggi, yang mungkin terjadi karena otak menyaring suara frekuensi rendah seperti kebisingan lalu lintas.

Bahasa dan budaya lokal juga ditemukan memengaruhi pendengaran, meskipun tidak jelas apakah ini disebabkan oleh paparan seumur hidup terhadap lingkungan suara tertentu atau perubahan fisik yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Profesor King menjelaskan,"Kita tahu bahwa gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh hal-hal seperti suara keras atau paparan asap, tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa biologi dan lingkungan kita sama-sama memainkan peran besar dalam cara kita mendengar."

"Dan karena wanita tampaknya memiliki pendengaran yang lebih sensitif, ini bahkan dapat memengaruhi cara mereka mengalami kebisingan, tidur, dan stres sehari-hari."

Para peneliti berharap temuan mereka akan membantu meningkatkan pemahaman kita tentang perbedaan pendengaran dan memandu penelitian masa depan tentang gangguan pendengaran, toleransi kebisingan, dan bahkan evolusi manusia.

× Image