Deteksi Stroke dengan Cepat Dapat Selamatkan Nyawa, Gimana Caranya Sih?

Stroke adalah keadaan darurat medis yang terjadi saat aliran darah ke otak tiba-tiba tersumbat atau saat pembuluh darah di otak pecah. Hal ini memutus pasokan oksigen ke beberapa bagian otak, yang menyebabkan sel-sel otak mati dengan cepat.
Efeknya bisa serius atau bahkan mematikan. Namun, jika stroke dikenali dan diobati sejak dini, peluang untuk bertahan hidup dan pulih meningkat drastis.
Itulah mengapa sangat penting untuk mengetahui cara mengenali gejala stroke dengan cepat.
Siapa pun dapat belajar cara bertindak cepat saat keadaan sangat mendesak.
Dokter dan organisasi kesehatan di seluruh dunia merekomendasikan penggunaan kata FAST untuk mengingat tanda-tanda stroke yang paling umum.
FAST adalah singkatan dari Face (Wajah), Arms (Lengan), Speech (Ucapan), dan Time (Waktu).
Tes sederhana ini dikembangkan berdasarkan penelitian besar terhadap pasien stroke, termasuk penelitian dari American Stroke Association dan National Health Service Inggris.
Penelitian ini menemukan bahwa FAST dapat membantu mendeteksi hingga 88% stroke.
“F” adalah singkatan dari Face (Wajah). Jika seseorang terserang stroke, salah satu sisi wajahnya mungkin tiba-tiba terkulai atau terasa mati rasa.
Anda dapat meminta orang tersebut untuk tersenyum—jika senyumnya tidak rata atau miring, itu bisa jadi stroke. “A” adalah singkatan dari Arms (lengan).
Stroke dapat menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada satu lengan.
Minta orang tersebut untuk mengangkat kedua lengan. Jika satu lengan turun ke bawah atau tidak dapat diangkat, itu adalah tanda peringatan.
“S” adalah singkatan dari Speech (ucapan). Ucapan mungkin menjadi tidak jelas, membingungkan, atau hilang sama sekali. Minta orang tersebut untuk mengulang kalimat sederhana.
Jika mereka tidak dapat mengucapkannya dengan jelas atau benar, ini bisa berarti stroke.
“T” adalah singkatan dari Time (waktu)—karena waktu sangat penting. Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini, segera hubungi layanan darurat. Setiap detik sangat berarti.
Ada kemungkinan gejala stroke lainnya yang harus diwaspadai orang. Ini termasuk masalah penglihatan mendadak pada satu atau kedua mata, kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, atau sakit kepala parah tanpa penyebab yang jelas.
Namun, gejala-gejala ini mungkin lebih sulit dikenali atau mungkin disalahartikan sebagai masalah lain.
Itulah sebabnya metode FAST adalah yang paling banyak diajarkan dan paling mudah digunakan dalam keadaan darurat.
Penelitian menunjukkan bahwa penanganan dini untuk stroke dapat membuat perbedaan besar.
Misalnya, obat penghancur gumpalan darah dapat memulihkan aliran darah pada jenis stroke tertentu jika diberikan dalam waktu 3 hingga 4,5 jam.
Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat mengeluarkan gumpalan darah menggunakan alat khusus, tetapi ini perlu dilakukan sesegera mungkin.
Menurut American Heart Association, pasien yang mendapatkan penanganan darurat dengan cepat jauh lebih mungkin untuk bertahan hidup dan pulih dengan baik.
Sayangnya, banyak orang menunda mendapatkan pertolongan karena mereka tidak mengenali tanda-tandanya atau berharap gejalanya akan hilang.
Penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar setengah dari pasien stroke yang tiba di rumah sakit dalam kurun waktu penanganan yang ideal.
Itulah sebabnya edukasi publik sangat penting. Semakin banyak orang mengetahui gejala stroke, semakin banyak nyawa yang dapat diselamatkan.
Singkatnya, stroke adalah kondisi serius yang memerlukan tindakan cepat. Tes FAST—Wajah terkulai, Lengan lemah, Kesulitan bicara, dan Waktu untuk memanggil layanan darurat—adalah cara sederhana dan terbukti untuk mendeteksi stroke dengan cepat.
Mengenali tanda-tanda ini dan bertindak tanpa menunda dapat melindungi otak dan memberi seseorang peluang terbaik untuk pulih. Mengetahui apa yang harus dilakukan dapat menyelamatkan nyawa orang yang Anda cintai—atau bahkan nyawa Anda sendiri.