Putri Noel Gallagher, Anais, menghadiri tur reuni Oasis Live '25 12 malam berturut-turut dan tidak pernah "bosan dengan pertunjukannya".

Fotografer berusia 25 tahun itu selalu hadir untuk menyaksikan ayahnya, Noel, 58, yang juga gitaris, dan pamannya, Liam Gallagher, 52, kembali ke panggung bersama sejak malam pertama di Stadion Principality Cardiff pada 4 Juli.

Mereka juga menghadiri pertunjukan di Heaton Park di Manchester, Stadion Wembley London, Stadion Gas Murrayfield Skotlandia di Edinburgh, dan dua konser di Croke Park di Dublin, Irlandia.

Anais sangat menikmati setiap momen saat Noel bertemu kembali dengan adik laki-lakinya di belakang mikrofon, tetapi memutuskan untuk tidak bergabung dengan ayahnya untuk konser-konser terbaru di Amerika Utara dan Meksiko.

Berbicara di acara Mad For Oasis di BBC Radio Manchester, yang dibawakannya, ia bilang,"Saya sangat lelah, saya tidak tahu bagaimana ayah dan paman saya melakukannya ketika mereka benar-benar bekerja di atas panggung setiap malam."

"Rasanya luar biasa. Salah satu teman saya berkata kepada saya, 'Apakah kamu tidak bosan?' dan saya seperti, saya tidak akan pernah bosan dengan pertunjukannya, pertunjukannya begitu bagus sehingga saya bersenang-senang."

Anais juga bertanggung jawab untuk memastikan semua teman dan keluarga lain yang diundang ke konser bersenang-senang sebagai "putri yang baik".

Ia menjelaskan,"Satu-satunya hal yang cukup melelahkan tentang tur adalah banyaknya orang yang harus saya ajak bicara."

"Saya putri yang baik, saya tuan rumah yang baik, jadi saya ingin memastikan semua orang duduk di tempat masing-masing, semua orang minum, semua orang tahu di mana pintu darurat dan di mana mereka harus berada, dan hal-hal semacam itu, tetapi itu bisa sedikit melelahkan setelah beberapa saat."

Anais bahkan berinisiatif mengajari teman-temannya cara melakukan The Poznan - selebrasi gol terkenal para penggemar Manchester City - ketika Liam menginstruksikan penonton untuk melakukannya saat acara Cigarettes and Alcohol.

Dia menuturkan,"Lucu sekali. Setiap kali saya mengajak teman-teman, mereka seperti, 'Kita lagi ngapain?'"

"Dan saya cuma bilang, 'Letakkan minuman kalian.' Mereka seperti, 'Kenapa saya harus meletakkan minuman saya?' Saya cuma bilang, 'Tunggu saja '"