Home > Didaktika

Benang Gigi Pintar Dapat Melacak Stres dengan Lebih Mudah, Oh Ya?

Pengujian menunjukkan bahwa sensor benang gigi ini sama akuratnya dengan sensor stres terbaik yang tersedia saat ini.
photostock
photostock

Stres memengaruhi hampir semua orang di beberapa titik, tetapi ketika menjadi kronis, stres dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Stres jangka panjang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, kecemasan, dan depresi.

Para dokter dan ilmuwan telah mencoba berbagai cara untuk melacak tingkat stres, tetapi sebagian besar alat tidak akurat, terlalu mahal, atau sulit digunakan.

Sering kali, stres diukur menggunakan survei atau wawancara, yang mungkin tidak selalu mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh.

Kini, para peneliti di Universitas Tufts telah mengembangkan cara baru dan sederhana untuk mengukur stres langsung di rumah—dengan menggunakan tusuk gigi pintar.

Perangkat ini dapat mendeteksi kadar kortisol, hormon yang meningkat ketika seseorang stres.

Ilmuwan utama, Profesor Sameer Sonkusale, menjelaskan bahwa mereka ingin mempelajari bagaimana stres memengaruhi pembelajaran dan pemecahan masalah.

Tetapi mereka juga tidak ingin metode pengukuran stres mereka justru menambah stres.

Jadi, mereka bertanya: bisakah kita membuat sensor yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Karena kortisol dapat ditemukan dalam air liur, dan membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi sudah menjadi rutinitas umum, menggunakan benang gigi untuk mengumpulkan sampel sangatlah masuk akal.

Pemetik benang gigi pintar ini terlihat seperti tusuk gigi biasa —plastik dengan dua cabang dan benang gigi yang direntangkan— tetapi cara kerjanya unik.

Saat seseorang membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi, air liur ditarik ke dalam gagangnya melalui saluran kecil. Di dalam gagang tersebut, air liur mengalir melewati sensor yang memeriksa kadar kortisol.

Sensor ini menggunakan teknologi khusus yang dikenal sebagai eMIP, singkatan dari electropolymerized molecularly imprinted polymers.

Ide cerdas ini bekerja seperti membuat cetakan tangan Anda. Pertama, para ilmuwan membuat cetakan di sekitar molekul kortisol.

Kemudian, mereka membuang kortisol, meninggalkan ruang-ruang kecil yang sesuai dengan bentuknya. Ruang-ruang ini nantinya dapat memerangkap kortisol baru yang muncul, sehingga mudah diukur.

Yang lebih menarik lagi, metode ini fleksibel. Jenis sensor yang sama dapat digunakan untuk mendeteksi penanda kesehatan penting lainnya dalam air liur, seperti estrogen untuk melacak kesuburan, glukosa untuk diabetes, atau bahkan tanda-tanda awal kanker.

Di masa depan, benang gigi ini mungkin dapat memeriksa beberapa penanda ini sekaligus.

Menurut Profesor Sonkusale, teknologi ini dapat mengubah cara kita melacak stres dan kesehatan.

Di masa lalu, pembuatan sensor membutuhkan banyak upaya untuk membuat antibodi yang menempel pada bahan kimia tertentu. Namun, eMIP membuatnya jauh lebih cepat dan mudah untuk membuat sensor baru ketika penanda kesehatan baru ditemukan.

Pengujian menunjukkan bahwa sensor benang gigi ini sama akuratnya dengan sensor stres terbaik yang tersedia saat ini. Dan karena mudah digunakan, orang tidak memerlukan pelatihan apa pun untuk memeriksa tingkat stres mereka.

Hal ini dapat membantu banyak orang memantau kesehatan mereka secara lebih teratur dan mendeteksi masalah sejak dini. Tim peneliti Tufts kini sedang berupaya mengubah penemuan ini menjadi produk yang dapat dibeli.

Namun, para peneliti menjelaskan bahwa meskipun sensor benang gigi ini sangat baik dalam melacak stres dari waktu ke waktu, sensor ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosis penyakit. Untuk diagnosis, tes darah masih yang paling andal.

Namun, setelah seseorang didiagnosis, sensor benang gigi dapat membantu mereka dan dokter mereka melihat seberapa efektif pengobatan yang diberikan.

Misalnya, seseorang dengan penyakit jantung dapat melacak perubahan stres mereka melalui pengobatan atau perubahan gaya hidup.

Studi ini dipublikasikan di jurnal ACS Applied Materials and Interfaces.

Studi ini melengkapi penemuan lain dari laboratorium Tufts yang sama, seperti sensor pada pakaian yang dapat melacak gerakan, keringat, atau bahkan mendeteksi gas di udara.

Inovasi ini dapat membuat pelacakan stres semudah menyikat gigi. Dengan penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan, hari di mana kita dapat memeriksa tingkat stres saat menggunakan benang gigi mungkin tidak akan lama lagi.

× Image