Home > Iptek

Waspadalah... Bahan Kimia Umum Ini Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

PFAS sulit untuk dihindari dan memiliki dampak yang lebih besar pada kaum muda, bahkan dengan paparan yang minimal.
Panci teflon/Shutterstock
Panci teflon/Shutterstock

Sebuah studi baru-baru ini mengamati bagaimana PFAS mempengaruhi penyakit jantung, dan menemukan bahwa PFAS sulit untuk dihindari dan memiliki dampak yang lebih besar pada kaum muda, bahkan dengan paparan yang minimal.

Di dunia modern, kita terpapar banyak zat beracun di lingkungan sekitar kita. Satu kelompok zat ini, yang disebut PFAS, diperiksa dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan.

PFAS merupakan bahan kimia sintetis yang telah banyak digunakan sejak tahun 1950, dikenal karena daya tahannya dan keberadaannya yang luas di lingkungan.

Meskipun ada kekhawatiran mengenai dampak kesehatannya, terutama pada tingkat paparan yang tinggi, dampak paparan tingkat rendah terhadap masyarakat umum masih belum jelas.

Seperti dilansir Jpost, dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di jurnal medis Expo Health, para peneliti menyelidiki hubungan antara paparan PFAS dan faktor risiko kardiovaskular-metabolik dengan menganalisis data dari dua penelitian kohort besar yang dilakukan di Belanda dan Jerman.

Lebih dari 2.500 peserta berusia 30 hingga 89 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Penelitian ini mengungkapkan wawasan signifikan mengenai konsekuensi kesehatan dari paparan PFAS.

Apa dampak kesehatannya?

  • Paparan di Mana-Mana: Paparan PFAS umum terjadi di antara peserta penelitian, karena ditemukan di hampir semua peserta, yang menunjukkan meluasnya keberadaan bahan kimia ini di lingkungan.

  • Gangguan metabolisme dan perubahan buruk pada lipid darah: Ada hubungan antara paparan PFAS dan gangguan metabolisme negatif yang ditandai dengan peningkatan kadar lipid darah dan berbagai lipoprotein yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

  • Efek berbahaya ditemukan pada tingkat PFAS yang rendah: Bahkan tingkat PFAS yang rendah ditemukan berhubungan dengan perubahan berbahaya dalam metabolisme lipid, menunjukkan potensi risiko kesehatan pada konsentrasi yang sebelumnya dianggap aman.

  • Sensitivitas yang bergantung pada usia: Efek paparan PFAS pada profil lipid lebih menonjol pada individu yang lebih muda, yang menunjukkan sensitivitas yang bergantung pada usia terhadap zat kimia ini.

Penelitian ini menekankan kebutuhan mendesak akan peraturan yang lebih ketat terhadap zat-zat PFAS dan langkah-langkah terkoordinasi untuk mengurangi keberadaannya di lingkungan, karena sifatnya yang persisten dan dampaknya yang berbahaya bagi kesehatan.

Hal ini menyoroti kekhawatiran yang sedang berlangsung terhadap kesehatan masyarakat yang timbul dari paparan PFAS dan menggarisbawahi pentingnya upaya penelitian berkelanjutan dan langkah-langkah peraturan untuk memitigasi dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Dimana mereka dapat ditemukan?

  • Kawasan industri: Digunakan dalam proses industri seperti industri logam dan manufaktur semikonduktor. Bahan limbah dari industri ini dapat menyebabkan kontaminasi pada tanah dan perairan di sekitarnya.

  • Busa pemadam kebakaran: Zat ini banyak digunakan dalam busa pemadam kebakaran dan dapat mencemari tanah dan air.

  • Produk konsumen: Digunakan dalam berbagai macam produk seperti peralatan masak anti lengket (Teflon), pakaian tahan air, kemasan makanan (seperti tas popcorn microwave dan kemasan makanan cepat saji), serta karpet dan furnitur tahan noda.

  • Tempat Pembuangan Akhir: Produk konsumen yang mengandung PFAS sebagian besar dibuang di tempat pembuangan sampah. Seiring waktu, bahan-bahan tersebut dapat terlepas dari tempat pembuangan sampah dan mencemari tanah serta air tanah di sekitarnya.

  • Air minum: Kontaminasi sumber air minum, seperti air tanah dan air permukaan, merupakan permasalahan yang sangat memprihatinkan. PFAS dapat berpindah dari tanah dan air tanah yang terkontaminasi ke pasokan air minum, terutama di dekat lokasi industri atau kawasan yang banyak menggunakan busa pemadam kebakaran (seperti bandara atau pangkalan militer).

  • Makanan: PFAS dapat terakumulasi dalam makanan melalui berbagai jalur, termasuk kontaminasi air yang digunakan di pertanian, bahan kemasan makanan, dan kontaminasi selama pemrosesan makanan. Makanan laut, khususnya ikan dan kerang, dapat menjadi sumber paparan PFAS yang signifikan di wilayah tertentu.

Bagaimana Anda bisa mengurangi paparan Anda terhadap PFAS?

  • Hindari menggunakan wajan anti lengket dan peralatan masak berlapis teflon.

  • Batasi konsumsi makanan cepat saji (banyak bungkus dan kemasannya yang diberi PFAS agar tahan minyak).

  • Hindari popcorn microwave (yang dikemas dalam kantong yang dilapisi PFAS).

  • Pilih produk perawatan pribadi dan kebersihan yang tidak mengandung PFAS.
× Image