Home > Didaktika

Ilmuwan Menemukan Cara Baru Mengatasi Radang Sendi pada Lutut

Ilmuwan di University of Southern California telah menemukan pendekatan yang menjanjikan untuk meremajakan tulang rawan yang menua.
patella
patella

Ilmuwan di University of Southern California telah menemukan pendekatan yang menjanjikan untuk meremajakan tulang rawan yang menua, yang dapat memberikan harapan baru bagi penderita osteoartritis.

Kondisi umum ini memengaruhi jutaan orang, terutama orang dewasa yang lebih tua, dan ditandai dengan rusaknya tulang rawan dan jaringan tulang pada persendian, yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan berkurangnya mobilitas.

Meskipun saat ini belum ada obat untuk osteoartritis, temuan dari studi ini dapat membuka jalan bagi perawatan inovatif yang bertujuan untuk membalikkan efek penuaan pada jaringan sendi.

Osteoartritis berkembang sebagai akibat dari keausan bertahap pada sendi dari waktu ke waktu.

Tulang rawan yang melindungi ujung tulang pada persendian mulai rusak, menyebabkan tulang saling bergesekan.

Gesekan ini menyebabkan gejala khas osteoartritis, termasuk nyeri, pembengkakan, dan penurunan rentang gerak.

Kondisi ini dapat berdampak serius pada kualitas hidup seseorang, sehingga sulit untuk melakukan tugas sehari-hari.

Perawatan tradisional untuk osteoartritis berfokus pada penanganan gejala dan peningkatan fungsi sendi.

Ini termasuk olahraga, terapi fisik, obat pereda nyeri, dan dalam kasus yang lebih parah, operasi penggantian sendi.

Namun, perawatan ini tidak mengatasi masalah mendasar dari penuaan tulang rawan. Di sinilah penelitian baru dari USC menawarkan secercah harapan.

Para peneliti, yang dipimpin oleh Denis Evseenko, berfokus pada protein yang dikenal sebagai Signal Transducer and Activator of Transcription 3 (STAT3).

Mereka menemukan bahwa STAT3 memainkan peran penting dalam membalikkan proses penuaan sel tulang rawan, yang juga dikenal sebagai kondrosit.

Dengan mengaktifkan STAT3, tim tersebut mampu memutar balik "jam epigenetik" sel-sel ini, membuatnya berperilaku lebih seperti sel tulang rawan yang lebih muda dan lebih sehat.

Epigenetik mengacu pada perubahan dalam ekspresi gen yang tidak melibatkan perubahan pada urutan DNA yang mendasarinya. Perubahan ini dapat memengaruhi cara sel berfungsi dan menua.

Tim USC mengidentifikasi pola epigenetik spesifik yang terkait dengan penuaan pada sel tulang rawan dan mengembangkan "jam epigenetik" untuk mengukur perubahan ini.

Dengan menggunakan pendekatan kimia untuk mengaktifkan STAT3, mereka mampu membalikkan perubahan epigenetik terkait usia ini, dan meremajakan sel-sel tulang rawan secara efektif.

Namun, ketika STAT3 dinonaktifkan, para peneliti mengamati bahwa jam epigenetik sel-sel tulang rawan berdetak lebih cepat, sehingga mempercepat proses penuaan.

Hal ini menyebabkan perkembangan pola epigenetik yang biasanya terlihat pada tulang rawan yang lebih tua, yang selanjutnya berkontribusi pada perkembangan osteoartritis.

Penelitian ini juga mengeksplorasi peran enzim yang disebut DNA methyltransferase 3 beta (DNMT3B), yang berinteraksi dengan STAT3.

Para peneliti menemukan bahwa ketika STAT3 dimatikan, DNMT3B berperan dalam memperburuk osteoartritis pada tikus yang terluka.

Yang menarik, tulang rawan artritis di lutut tikus-tikus ini menunjukkan sejumlah besar sel yang mencoba kembali ke keadaan yang belum matang, kemungkinan dalam upaya untuk meregenerasi jaringan yang rusak.

Namun, tulang rawan yang belum matang ini tidak efektif secara fungsional dalam konteks kondisi kronis seperti osteoartritis, yang menunjukkan bahwa kembali ke keadaan sebelumnya saja tidak cukup untuk memulihkan fungsi sendi yang tepat.

Temuan dari penelitian ini penting karena menunjukkan bahwa STAT3 dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan regenerasi tulang rawan pada pasien osteoartritis, yang berpotensi menghasilkan pengobatan baru yang dapat memperlambat atau bahkan membalikkan efek penyakit.

Yang terpenting, para peneliti menekankan perlunya mengembangkan metode yang memanfaatkan kemampuan regeneratif STAT3 tanpa memicu peradangan, yang merupakan masalah umum pada banyak terapi saat ini.

Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, penelitian ini menawarkan arah baru yang menjanjikan untuk pengobatan osteoartritis.

Kemampuan untuk meremajakan tulang rawan yang menua dapat sangat meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang menderita kondisi yang melemahkan ini, mengurangi kebutuhan akan operasi invasif dan strategi manajemen nyeri jangka panjang.

Penelitian ini dipublikasikan di Aging Cell dan memberikan dasar bagi penelitian masa depan yang bertujuan untuk mengembangkan terapi yang suatu hari nanti dapat membuat osteoartritis menjadi kondisi yang jauh lebih mudah ditangani.

Saat para ilmuwan terus mengeksplorasi potensi STAT3 dan protein terkait lainnya, impian untuk membalikkan penuaan sendi dan memulihkan mobilitas bagi jutaan orang mungkin lebih dekat dari sebelumnya. (kpo)

× Image