Home > Gaya Hidup

Minuman Manis Dalam Jumlah Sedikit Setiap Hari Bisa Meningkatkan Risiko Kanker

Minuman manis, termasuk jus buah 100, sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker secara keseluruhan dan kanker payudara pada khususnya.
halodoc
halodoc

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa minum minuman manis dalam jumlah sedikit setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Minuman manis termasuk minuman nonalkohol dengan tambahan gula, seperti soda, minuman olahraga, dan jus buah.

Penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang telah menghubungkan minuman manis dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan sekarang, berpotensi, kanker.

Penelitian yang dilakukan di Prancis ini melibatkan lebih dari 100.000 peserta berusia 18 tahun ke atas.

Para peneliti memeriksa konsumsi minuman manis harian mereka dan membandingkannya dengan risiko terkena kanker.

Mereka juga mengamati minuman yang dimaniskan secara buatan, tetapi hasilnya tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara minuman manis tersebut dengan risiko kanker.

Namun, minuman manis, termasuk jus buah 100%, sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker secara keseluruhan dan kanker payudara pada khususnya.

Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis secara teratur, yang umum di banyak negara Barat, dapat menjadi target penting bagi upaya pencegahan kanker.

Meskipun penelitian ini tidak meneliti setiap jenis kanker, seperti kanker paru-paru, penelitian ini menambah bukti yang berkembang bahwa minuman ini berbahaya bagi kesehatan jangka panjang.

Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah bahwa bahkan jus buah 100%, yang sering dianggap sebagai pilihan yang sehat, dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi.

Hal ini mungkin karena jus buah mengandung gula alami yang, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, dapat memiliki efek yang sama pada tubuh seperti gula tambahan dalam minuman manis lainnya.

Meskipun jus buah memiliki beberapa nutrisi, kandungan gula yang tinggi tetap dapat menjadi masalah.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Sebagian besar peserta adalah wanita dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan gaya hidup yang umumnya sadar kesehatan.

Ini berarti bahwa risiko mereka secara keseluruhan untuk terkena kanker mungkin lebih rendah daripada populasi rata-rata, yang dapat memengaruhi generalisasi hasil.

Selain itu, penelitian ini tidak menyelidiki apakah minuman manis dikaitkan dengan semua jenis kanker, seperti kanker paru-paru.

Terlepas dari keterbatasan ini, hasilnya sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa minuman manis dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dalam berbagai cara.

Kesimpulan dari penelitian ini jelas: mengurangi jumlah minuman manis yang Anda konsumsi dapat menurunkan risiko kanker dan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Memilih alternatif yang lebih sehat seperti air, teh tanpa gula, kopi, atau minuman rendah gula dapat menjadi langkah yang baik untuk mengurangi risiko Anda.

Bahkan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, seperti mengurangi soda atau jus manis, dapat membuat perbedaan seiring berjalannya waktu.

Penelitian ini, yang dipimpin oleh Eloi Chazelas dan diterbitkan di The BMJ, menyoroti pentingnya memperhatikan apa yang kita minum, bukan hanya apa yang kita makan.

Di dunia di mana minuman manis tersedia secara luas dan sering dipasarkan sebagai minuman yang menyegarkan atau memberi energi, mudah untuk mengabaikan risiko kesehatan jangka panjang yang terkait dengan konsumsi rutinnya.

Namun, penelitian seperti ini mengingatkan kita bahwa membuat pilihan yang lebih sehat, bahkan dalam hal-hal kecil, dapat berdampak besar pada kesejahteraan kita.

× Image