Home > Didaktika

Mars Memiliki Inti Padat, Memecahkan Misteri Planet

Berkat misi InSight NASA, para peneliti telah menemukan bukti kuat bahwa Mars memiliki inti dalam padat yang dikelilingi oleh logam cair.
Unsplash
Unsplash

Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah mempertanyakan kedalaman Mars. Apakah Mars menyerupai Bumi, dengan inti padat yang terbungkus inti luar cair, ataukah sama sekali berbeda karena ukurannya yang lebih kecil?

Kini, berkat misi InSight NASA, para peneliti telah menemukan bukti kuat bahwa Mars memiliki inti dalam padat yang dikelilingi oleh logam cair.

Temuan ini, yang dipublikasikan di Nature, menawarkan wawasan baru tentang sejarah planet merah dan transformasinya dari dunia yang berpotensi layak huni menjadi tempat yang dingin dan kering seperti yang kita lihat sekarang.

Di Bumi, inti terbagi menjadi dua lapisan: bola dalam padat dan lapisan luar cair.

Pergerakan di lapisan cair menghasilkan medan magnet Bumi, yang melindungi atmosfer kita dari pengupasan partikel bermuatan dari matahari.

Tanpa perisai tak terlihat ini, udara dan air Bumi pasti sudah lama hilang.

Namun, Mars saat ini tidak memiliki medan magnet global, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang apakah Mars pernah memilikinya—dan apakah hilangnya medan tersebut menyebabkan menipisnya atmosfer dan hilangnya air cair.

Petunjuk dari permukaan Mars menunjukkan bahwa air pernah mengalir di sungai, membentuk lembah, dan mengisi danau. Mineral yang hanya terbentuk di air juga telah ditemukan.

Dikombinasikan dengan tanda-tanda magnetisasi masa lalu di kerak Mars, bukti ini menunjukkan masa ketika Mars mungkin jauh lebih mirip Bumi, lengkap dengan medan magnet pelindung.

Pendarat InSight, yang beroperasi di Mars dari tahun 2018 hingga 2022, membawa seismometer sensitif yang mendengarkan "Marsquakes."

Gempa-gempa ini mengirimkan gelombang seismik yang beriak di seluruh planet, memantul dan membelok saat bertemu dengan berbagai lapisan batuan dan logam.

Dengan mempelajari bagaimana gelombang ini merambat, para ilmuwan dapat menyimpulkan apa yang ada di dalamnya.

Studi awal menunjukkan bahwa Mars memiliki inti cair, lebih besar dan kurang padat dari yang diperkirakan, yang dipenuhi unsur-unsur ringan seperti sulfur, karbon, dan hidrogen.

Namun, data tersebut tidak cukup kuat untuk memastikan keberadaan inti padat.

Misteri itu kini telah terpecahkan. Dengan menggunakan metode analisis baru dan data gempa yang dipilih secara cermat, Huixing Bi dari Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok dan rekan-rekannya mengidentifikasi inti padat dengan radius sekitar 610 kilometer.

Ini berarti Mars mengalami kristalisasi saat mendingin—mirip Bumi. Penemuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa Mars pernah menghasilkan dinamo di inti cairnya, yang mungkin telah menggerakkan medan magnet miliaran tahun yang lalu.

Alih-alih memicu kontroversi, hasil baru ini didasarkan pada studi sebelumnya dan menunjukkan bagaimana sains berkembang melalui data yang lebih baik dan metode yang lebih baik.

Seiring para peneliti terus memeriksa ulang rekaman InSight, gambaran interior Mars akan menjadi semakin jelas.

Pada akhirnya, memahami bagaimana inti Mars berevolusi akan membantu menjawab pertanyaan yang lebih besar: apa yang membuat beberapa planet layak huni, sementara yang lain kehilangan air dan udaranya ke luar angkasa?

× Image