Mammogram Bisa Deteksi Risiko Penyakit Jantung Tersembunyi pada Wanita
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa mammogram rutin, yang biasanya digunakan untuk mendeteksi kanker payudara, juga dapat membantu mengidentifikasi wanita yang berisiko terkena penyakit jantung.
Penelitian tersebut menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara kalsifikasi arteri payudara (BAC), yang muncul pada mammogram, dan penyakit kardiovaskular.
Temuan ini dibagikan pada Pertemuan Tahunan The Menopause Society 2024 di Chicago.
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian wanita di AS, yang bertanggung jawab atas sekitar satu dari tiga kematian wanita setiap tahun.
Namun, banyak alat untuk menilai risiko penyakit jantung tidak khusus untuk wanita, dan tanda-tanda peringatannya sering kali berbeda antara pria dan wanita.
Selain itu, penyakit jantung dapat muncul secara berbeda pada wanita dari berbagai latar belakang, sehingga lebih sulit untuk dideteksi.
Studi baru ini menawarkan kemungkinan cara untuk membantu mengatasi masalah ini.
Dengan mengamati hampir 400 wanita selama 18 tahun, para peneliti menemukan bahwa keberadaan BAC pada mammogram dapat mengindikasikan risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular aterosklerotikāsuatu kondisi di mana plak terbentuk di arteri, mengurangi aliran darah dan berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kalsifikasi arteri payudara tampak sebagai garis-garis putih paralel pada mammogram dan umumnya dianggap tidak berbahaya.
Namun, penelitian tersebut menemukan bahwa wanita dengan kalsifikasi ini lebih mungkin mengalami penyakit jantung daripada mereka yang tidak mengalaminya.
Secara khusus, 23% wanita dengan BAC mengalami penyakit jantung aterosklerotik, dibandingkan dengan 13,9% wanita yang tidak memiliki BAC.
Hannah Daley, penulis utama penelitian dari Drexel University College of Medicine, menjelaskan bahwa penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya hubungan antara BAC dan penyakit jantung.
Namun, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan jangka panjang antara kalsifikasi ini dan penyakit jantung aterosklerotik.
Berdasarkan hasil tersebut, Daley yakin bahwa keberadaan kadar kolesterol dalam darah pada mammogram harus dilaporkan secara rutin, karena hal tersebut dapat membantu dokter menilai risiko penyakit jantung pada wanita.
Dr. Stephanie Faubion, direktur medis The Menopause Society, menyatakan optimismenya tentang temuan penelitian tersebut.
Ia menunjukkan bahwa penelitian tersebut memberikan informasi berharga tentang bagaimana mammogram, alat yang umum digunakan, juga dapat membantu profesional kesehatan mengidentifikasi risiko penyakit jantung pada wanita.
Selain itu, ia mencatat bahwa penelitian tersebut memperkuat fakta bahwa faktor risiko penyakit kardiovaskular pada wanita berbeda dengan pria.
Penelitian ini dapat membantu meningkatkan cara dokter mendeteksi dan mengelola penyakit jantung pada wanita dengan menggunakan mammogram sebagai alat yang lebih komprehensif, tidak hanya untuk skrining kanker payudara tetapi juga untuk menilai kesehatan jantung. (kpo)