Suplemen Prebiotik Bisa Mengurangi Peradangan dan Meningkatkan Kesehatan Mental
Sebuah studi baru menemukan bahwa mengonsumsi suplemen prebiotik dapat membantu orang dengan sindrom metabolik dengan menurunkan peradangan dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Sindrom metabolik mengacu pada sekelompok masalah kesehatan yang meliputi obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2.
Orang dengan sindrom ini sering mengalami tingkat peradangan yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.
Penelitian ini merupakan kerja sama antara Universitas Reading, Myota, KU Leuven, dan Universitas Jenewa. Penelitian ini melibatkan 60 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok mengonsumsi 10 gram campuran serat prebiotik setiap hari selama 12 minggu, selain menerima saran makan sehat.
Kelompok lainnya hanya menerima saran makan sehat untuk periode yang sama, tanpa suplemen.
Setelah 12 minggu, kelompok yang mengonsumsi campuran prebiotik menunjukkan penurunan yang nyata pada protein C-reaktif (CRP), penanda peradangan.
Selain kadar CRP yang lebih rendah, peserta juga melaporkan peningkatan kesehatan mental mereka.
Sebaliknya, kelompok yang hanya menerima saran makan sehat tidak merasakan manfaat ini.
Suplemen prebiotik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kombinasi serat: fruktooligosakarida, inulin, dekstrin resistan, maltodekstrin resistan, gom guar yang terhidrolisis sebagian, dan gom guar.
Myota, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam suplemen prebiotik, menyediakan dan mendanai penelitian ini.
“Orang dengan sindrom metabolik sering kali memiliki tingkat peradangan yang tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka," kata Dr. Piril Hepsomali, seorang peneliti psikologi di University of Reading.
"Kita tahu bahwa bakteri usus tertentu menghasilkan asam lemak rantai pendek yang membantu mengatur peradangan."
"Campuran prebiotik meningkatkan bakteri menguntungkan, seperti Bifidobacterium dan Parabacteroides, yang diketahui memecah serat dan menghasilkan asam lemak ini."
"Peningkatan bakteri baik dan pengurangan peradangan ini kemungkinan berkontribusi pada peningkatan suasana hati peserta kami.”
Penelitian ini menyoroti pemahaman yang berkembang tentang hubungan antara kesehatan usus dan kesejahteraan mental.
Meskipun penelitian ini memiliki ukuran sampel yang relatif kecil—40 peserta dalam kelompok perlakuan dan 20 peserta dalam kelompok kontrol—hasilnya menunjukkan potensi suplemen makanan untuk meningkatkan kesehatan mental dengan mengurangi peradangan pada orang dengan sindrom metabolik.
Dr. Caitlin Hall, Kepala Penelitian Myota, berbagi antusiasmenya tentang temuan tersebut. “Hasil positif ini mendorong kami untuk mengeksplorasi cara yang lebih kreatif untuk memasukkan prebiotik dalam makanan sehari-hari, membuatnya lebih mudah diakses sebagai bagian dari makanan sehari-hari.”
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya peran mikrobioma usus dalam mengelola peradangan dan menunjukkan bahwa menargetkan kesehatan usus dengan prebiotik dapat menawarkan cara baru untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada orang yang menghadapi sindrom metabolik.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini dan memperluas pemahaman kita tentang bagaimana perubahan pola makan dapat berdampak positif pada kesejahteraan.
Hasil penelitian dapat ditemukan di British Journal of Nutrition. (kpo)