Home > Iptek

Ilmuwan Temukan Cara Baru Membuat Biodiesel Murah dan Ramah Lingkungan dari Oli Bekas

Tim UC Santa Cruz, yang dipimpin oleh mahasiswa Ph.D. Kevin Lofgren, telah menemukan cara untuk mengubah minyak sayur bekas menjadi biodiesel dengan langkah yang lebih sedikit dan pada suhu yang lebih rendah.
Kevin Lofgren di laboratorium memegang tabung reaksi berisi produk biodiesel murni yang dibuat dengan proses yang dijelaskan dalam jurnal Energy & Fuels/UC Santa Cruz
Kevin Lofgren di laboratorium memegang tabung reaksi berisi produk biodiesel murni yang dibuat dengan proses yang dijelaskan dalam jurnal Energy & Fuels/UC Santa Cruz

Sekelompok ahli kimia di UC Santa Cruz telah mengembangkan cara terobosan untuk memproduksi biodiesel dari oli bekas, yang membuat prosesnya lebih sederhana dan lebih hemat energi.

Biodiesel adalah bahan bakar terbarukan yang dapat menggerakkan truk, kereta api, dan kapal, membantu mengurangi emisi karbon dari bahan bakar diesel, yang saat ini menjadi sumber utama polusi.

Metode baru ini dapat membuat produksi biodiesel lebih menarik bagi sektor industri yang bergantung pada mesin diesel tugas berat.

Pada tahun 2022, sektor transportasi AS sendiri menggunakan sekitar 3 juta barel solar per hari, yang mewakili 75% dari total konsumsi solar negara tersebut dan menghasilkan sekitar 10% dari emisi CO terkait energi.

Meskipun kendaraan listrik semakin populer, sebagian besar armada dan industri pengiriman masih bergantung pada solar.

Biodiesel adalah alternatif yang menjanjikan, tetapi produksi biodiesel tradisional rumit, mahal, dan boros energi, yang membatasi penerapannya.

Tim UC Santa Cruz, yang dipimpin oleh mahasiswa Ph.D. Kevin Lofgren, telah menemukan cara untuk mengubah minyak sayur bekas menjadi biodiesel dengan langkah yang lebih sedikit dan pada suhu yang lebih rendah.

Proses mereka menggunakan bahan kimia yang disebut natrium tetrametoksiborat (NaB(OMe) ), yang bereaksi secara efektif dengan minyak bekas untuk menghasilkan biodiesel.

Senyawa ini unik karena memungkinkan bahan bakar dipisahkan dengan mudah dari produk sampingan lainnya hanya dengan menuangkannya, sehingga pemurnian menjadi lebih mudah dan cepat.

Keuntungan utama lain dari metode ini adalah ia bekerja pada suhu sedang, sekitar 40°C (104°F), yang menghemat energi dan uang.

Selain itu, salah satu produk sampingan dapat digunakan kembali untuk meregenerasi bahan yang paling mahal dalam proses tersebut, sehingga membuatnya semakin hemat biaya dari waktu ke waktu.

“Biodiesel selalu menarik minat saya,” kata Lofgren. “Ketika saya mulai bereksperimen dengan bahan baru ini, saya ingin melihat apakah ia dapat memecah lemak dalam minyak untuk membuat biodiesel—dan semuanya mengalir dari sana.”

Metode produksi biodiesel saat ini sering kali menggunakan suhu dan tekanan tinggi serta menghasilkan sabun sebagai produk sampingan, sehingga bahan bakar tersebut lebih sulit dimurnikan.

Beberapa pendekatan juga menggunakan minyak kelapa sawit, yang menyebabkan penggundulan hutan dan merusak lingkungan.

Sebaliknya, metode baru ini menggunakan minyak limbah dan pemanasan ringan, sehingga terhindar dari biaya energi tinggi dan kerusakan lingkungan yang terkait dengan proses tradisional.

Menurut Profesor Scott Oliver, salah satu penulis penelitian tersebut, "Metode kami menggunakan minyak limbah dan pemanasan rendah, dibandingkan dengan kilang minyak bumi, yang menghabiskan banyak energi dan menyebabkan polusi."

Metode UC Santa Cruz mengubah sekitar 85% minyak limbah menjadi biodiesel, yang memenuhi hampir semua standar untuk digunakan pada kendaraan dan mesin tugas berat.

Meskipun kadar airnya sedikit di atas batas industri, para peneliti percaya bahwa seiring dengan peningkatan skala proses, semua standar akan terpenuhi.

"Metode ini sederhana dan hemat biaya," kata Lofgren. "Metode ini terjangkau, dan meregenerasi bahan awal akan mengurangi biaya lebih banyak lagi dalam jangka panjang."

Profesor Bakthan Singaram, salah satu penulis studi tersebut, menambahkan bahwa proses tersebut dapat dengan mudah digunakan di lingkungan nonindustri, seperti pertanian, di mana bahan bakar sangat penting.

Inovasi ini dapat menjadikan biodiesel sebagai alternatif yang layak untuk menggerakkan truk, kapal, dan mesin yang penting bagi perekonomian, tanpa memerlukan kilang berskala penuh. (kpo)

Kevin Lofgren di laboratorium memegang tabung reaksi berisi produk biodiesel murni yang dibuat dengan proses yang dijelaskan dalam jurnal Energy & Fuels/UC Santa Cruz

× Image