Ice Spice telah meminta maaf setelah penampilannya di Wildlands Festival di Brisbane, Australia dipotong menjadi hanya lima menit.

Rapper berusia 25 tahun itu tampil di festival tersebut di tiga lokasi berbeda, Brisbane, Perth, dan Adelaide, tetapi penampilannya di Malam Tahun Baru (31.12.24) menjadi bencana setelah mikrofonnya terputus di awal lagu ketiganya karena jam malam yang ketat di festival tersebut.

Ice Spice dijadwalkan naik panggung pukul 10.30 malam untuk penampilan selama 30 menit, tetapi dia baru muncul pukul 10.55 malam, menurut laporan.

Dia berhasil membawakan ‘Deli’, ‘Princess Diana’, dan sebagian dari ‘In Ha Mood’.

Mengenai keterlambatannya selama penampilannya di edisi Perth pada hari Sabtu (04.01.25), Ice Spice berkata: “Maaf teman-teman, tentu kalian bisa memaafkan saya.”

Mengacu pada kolaborasinya dengan Nicki Minaj ‘Barbie World’, ia menyindir: “Itu hari ulang tahun saya, dan butuh waktu lama untuk terlihat seperti Barbie.”

Penyelenggara festival menjelaskan bahwa mereka perlu mematuhi waktu untuk memastikan mereka dapat memimpin hitung mundur menuju Tahun Baru dan menyelesaikan acara pada pukul 12.30 siang.

Dalam komentar yang diunggah di Instagram setelah menghadapi reaksi keras dari pengunjung festival yang tidak puas, Wildlands mengatakan, “Kami memahami bahwa keterlambatan kedatangan Ice Spice menyebabkan beberapa kekecewaan."

“Mengelola festival yang padat berarti kami harus sangat tegas dengan waktu yang ditetapkan."

"Kami memiliki jam malam yang ketat pukul 12:30 dan perlu memastikan bahwa penampilan terakhir berlangsung tepat waktu, sehingga semua orang dapat menikmati hitung mundur Malam Tahun Baru.”

Jurnalis Brenton Larney hadir dan memberi tahu The Guardian: “Pukul 11.01 malam – mereka memberinya waktu tambahan – mereka mematikan mikrofon dan Anda mendengar desahan kolektif dari kerumunan. Mereka sudah menunggu cukup lama dan mereka mendapatkan dua lagu?"

“Sungguh tidak sopan bagaimana dia pergi, dia tertawa, mereka mencoba memberinya bunga untuk ulang tahunnya dan dia hanya mengabaikannya.” (kpo)