Kimchi Mungkin Menjadi Superfood Berikutnya

Kimchi, hidangan tradisional Korea yang terbuat dari sayuran fermentasi, dengan cepat menjadi favorit global, dan para ilmuwan mengatakan bahwa kimchi mungkin layak mendapat tempat dalam daftar superfood.
Sebuah studi tinjauan baru dari Fakultas Pertanian, Kesehatan, dan Sumber Daya Alam Universitas Connecticut menyoroti manfaat kesehatannya yang mengejutkan, terutama untuk gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
Kimchi biasanya terbuat dari kubis dan lobak, dicampur dengan garam, bubuk cabai, bawang putih, dan jahe, lalu difermentasi.
Meskipun dulunya dianggap asing di Amerika Serikat, kini kimchi menjadi pemandangan umum di toko-toko swalayan dan restoran di seluruh negeri.
Seiring dengan popularitasnya yang semakin meningkat, para peneliti mulai mengungkap bagaimana makanan tradisional ini dapat meningkatkan kesehatan.
Makalah baru yang diterbitkan dalam Nutrition Reviews tersebut menganalisis sembilan studi yang dilakukan antara tahun 2011 dan 2023 yang secara khusus mengamati efek kimchi fermentasi terhadap kesehatan manusia.
Penelitian ini dipimpin oleh Seoeun Ahn, seorang peneliti pascadoktoral dan peneliti tamu, bekerja sama dengan Ock Chun, profesor madya ilmu gizi dan dekan sementara untuk penelitian dan pendidikan pascasarjana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kimchi fermentasi dapat meningkatkan beberapa aspek kesehatan penting.
Orang yang mengonsumsi kimchi memiliki kadar gula darah puasa yang lebih rendah, trigliserida (sejenis lemak dalam darah) yang lebih rendah, dan tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Rata-rata, glukosa puasa turun hampir 2 mg/dL, trigliserida turun hampir 29 mg/dL, dan tekanan darah menurun sekitar 3,5 mmHg untuk sistolik dan 2,7 mmHg untuk diastolik.
“Ini merupakan peningkatan yang signifikan,” jelas Chun. “Dalam praktik klinis, bahkan penurunan kecil tekanan darah—sekitar 5 mmHg—dianggap penting."
"Melihat hasil serupa dari perubahan pola makan, alih-alih pengobatan, sangatlah menjanjikan.”
Yang paling mengejutkan para peneliti adalah temuan tekanan darah. Kimchi tinggi natrium, yang biasanya dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Namun, yang diamati justru sebaliknya.
Hal ini menunjukkan bahwa bakteri baik dan komponen lain dalam kimchi dapat menangkal efek berbahaya natrium, sehingga memberikan manfaat perlindungan secara keseluruhan.
Tim peneliti hanya berfokus pada studi yang menguji kimchi fermentasi, bukan bahan mentahnya, untuk memastikan konsistensi.
Fermentasi menghasilkan senyawa unik dan mikroba sehat yang tampaknya menjadi faktor penentu.
Namun, para peneliti mengingatkan bahwa sebagian besar studi sejauh ini dilakukan di Korea, terutama di antara populasi Asia.
Untuk mengetahui apakah manfaat ini juga berlaku bagi orang-orang di AS dan wilayah lain, diperlukan studi yang lebih besar dan lebih beragam.
“Melakukan studi intervensi di AS akan sangat berarti,” kata Ahn. “Ini akan memungkinkan kita untuk melihat apakah hasil yang menjanjikan ini berlaku untuk populasi yang lebih luas dengan pola makan dan gaya hidup yang berbeda.”
Untuk saat ini, bukti menunjukkan bahwa menambahkan kimchi ke dalam makanan Anda dapat memberikan lebih dari sekadar rasa yang lebih lezat—ini juga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan metabolisme Anda, menjadikannya makanan super baru yang potensial.
