Operasi Penyelamatan Mata Juga Bisa Memperpanjang Harapan Hidup Pada Kanker Mata Langka

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh UCLA menunjukkan bahwa teknik bedah yang dikembangkan untuk melindungi penglihatan pada penderita melanoma uvea —kanker langka yang bermula di dalam mata— dapat memberikan manfaat lebih dari sekadar menyelamatkan penglihatan.
Teknik ini juga dapat mengurangi risiko penyebaran kanker dan meningkatkan angka harapan hidup, sebuah temuan yang menurut para peneliti dapat mengubah cara pengobatan penyakit ini.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Cancers ini mengamati 37 pasien yang dirawat karena melanoma uvea.
Sebagian besar dari mereka menerima terapi radiasi tertarget yang umum dikenal sebagai brakiterapi plak.
Selain itu, ahli bedah melakukan prosedur yang mengganti zat alami mata yang seperti gel (vitreus) dengan minyak silikon.
Langkah khusus ini melindungi bagian mata yang sehat dari kerusakan radiasi sekaligus memastikan tumor tetap mendapatkan dosis yang cukup kuat untuk menghancurkan sel kanker.
Selama masa tindak lanjut rata-rata lebih dari empat tahun, hasilnya sangat mengejutkan.
Lebih dari 80% pasien tetap bebas dari penyebaran kanker, dan tidak ada yang mengalami kekambuhan pada mata yang diobati.
Hanya enam pasien yang mengalami metastasis—jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan berdasarkan data historis, di mana sekitar 30% pasien biasanya melihat kanker mereka menyebar, paling sering ke hati.
Hanya satu pasien yang meninggal karena penyakit ini selama periode penelitian.
Dr. Tara McCannel, direktur Pusat Onkologi Oftalmik di UCLA Stein Eye Institute dan penulis senior penelitian ini, menjelaskan signifikansinya.
“Segala sesuatu tentang melanoma uvea selalu digambarkan dengan harapan yang terbatas, dengan pasien diperkirakan akan kehilangan penglihatan dan akhirnya meninggal setelah kanker menyebar.
Kita tahu bahwa teknik bedah unik ini jelas menyelamatkan penglihatan. Namun, kami tidak berharap teknik ini akan mengubah metastasis dan mortalitas. Dan apa pun yang meningkatkan kelangsungan hidup pada melanoma uvea adalah pengubah permainan.”
Teknik ini pertama kali dirintis di UCLA lebih dari satu dekade yang lalu, dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa teknik ini melindungi dari kehilangan penglihatan akibat radiasi.
Namun, manfaat kelangsungan hidup baru terlihat jelas ketika Dr. Wolfram Samlowski, seorang ahli onkologi medis di Las Vegas yang memantau pasien untuk metastasis, menyadari bahwa ia tidak melihat pasien UCLA mengalami komplikasi yang diharapkan.
Pengamatan ini mendorong penelitian lebih lanjut tentang hasil jangka panjang.
Para peneliti menganalisis hasil klinis dan faktor risiko genetik. Bahkan pasien yang diklasifikasikan sebagai "berisiko tinggi" berdasarkan genetika tumor menunjukkan tingkat metastasis dan kematian yang sangat rendah.
Faktanya, ukuran dan stadium tumor ternyata menjadi prediktor yang buruk untuk menentukan apakah kanker akan menyebar pada kelompok ini.
Meskipun temuan ini menggembirakan, para peneliti mengingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan apakah hasil yang lebih baik berasal dari operasi itu sendiri, cara radiasi diberikan, atau kombinasi dari berbagai faktor.
Mereka juga mencatat bahwa pemberian minyak silikon membutuhkan keterampilan bedah retina tingkat lanjut, yang berarti diperlukan lebih banyak pelatihan untuk penerapan yang lebih luas.
Namun, hasil ini menawarkan harapan langka bagi penderita melanoma uveal, menunjukkan bahwa prosedur yang dulunya dirancang hanya untuk menyelamatkan penglihatan juga dapat membantu menyelamatkan nyawa.