Home > Musik

Musik Bisa Meningkatkan Fungsi Kognitif pada Penderita ADHD

Musik, ketika dirancang dengan elemen-elemen tertentu, dapat meningkatkan konsentrasi, terutama bagi orang-orang dengan kesulitan perhatian seperti ADHD.
Unsplash
Unsplash

Jika Anda pernah menggunakan AirPods untuk fokus di kantor yang bising, Anda tidak sendirian.

Hampir 80% orang dewasa mendengarkan musik saat bekerja, dengan daftar putar untuk konsentrasi menjadi semakin populer di platform seperti Spotify dan Apple Music.

Namun, orang-orang memiliki perasaan campur aduk tentang bagaimana musik memengaruhi produktivitas mereka.

Sementara beberapa orang menganggap musik latar penting, yang lain tidak dapat berkonsentrasi dengan suara apa pun.

Penelitian baru yang dipimpin oleh Psyche Loui, seorang profesor madya musik dan kepala Laboratorium Musik, Pencitraan, dan Dinamika Saraf (MIND) di Universitas Northeastern, menyoroti perdebatan ini.

Loui berkolaborasi dengan Brain.fm, sebuah perusahaan yang merancang musik khusus untuk meningkatkan fokus, untuk mempelajari bagaimana karakteristik musik tertentu memengaruhi perhatian.

Temuan mereka menunjukkan bahwa musik, ketika dirancang dengan elemen-elemen tertentu, dapat meningkatkan konsentrasi, terutama bagi orang-orang dengan kesulitan perhatian seperti ADHD.

Penelitian ini menyoroti bagaimana musik memengaruhi kemampuan otak untuk tetap fokus.

Tujuan Loui bukan hanya untuk memahami bagaimana musik bermanfaat bagi otak, tetapi juga untuk menggunakannya sebagai alat untuk mengeksplorasi cara kerja otak.

Diterbitkan dalam Communication Biology, penelitian tersebut menguji efektivitas "modulasi cepat" dalam musik—teknik yang melibatkan penyesuaian sinyal suara secara cepat untuk membuat bagian yang keras menjadi lebih keras dan bagian yang tenang menjadi lebih tenang.

Untuk mempelajari hal ini, para peneliti mengukur aktivitas otak pada sekitar 40 peserta menggunakan pemindaian EEG dan MRI saat mereka mendengarkan musik Brain.fm selama tugas yang membutuhkan perhatian berkelanjutan.

Peserta juga menyelesaikan tugas tersebut sambil mendengarkan musik non-Brain.fm, pink noise, atau keheningan.

Musik Brain.fm, yang merupakan musik instrumental elektronik yang menghentak dengan bass yang berat dan tangga nada synthesizer yang meninggi, menunjukkan aktivasi yang lebih besar dalam jaringan perhatian otak.

Para peneliti kemudian bereksperimen dengan meningkatkan intensitas modulasi cepat dalam musik.

Mereka menemukan bahwa peserta yang kesulitan dengan perhatian dalam pengujian sebelumnya memperoleh manfaat lebih banyak dari modulasi yang diintensifkan.

Hal ini menunjukkan bahwa musik yang disesuaikan untuk meningkatkan fungsi otak tertentu dapat secara signifikan membantu individu dengan tantangan perhatian.

Mengapa ini berhasil? Loui menjelaskan bahwa otak secara alami beroperasi dalam pola ritmis.

Musik dengan frekuensi tertentu dapat selaras dengan ritme otak, membantu sinkronisasi dan meningkatkan aktivitas perhatian.

Efek ini, yang dikenal sebagai "penguncian fase," diamati dalam penelitian tersebut saat otak peserta melakukan sinkronisasi dengan modulasi dalam musik.

Menariknya, manfaat ini tidak terbatas pada orang dengan ADHD. Siapa pun yang berjuang dengan sesekali kehilangan fokus dapat memperoleh manfaat dari mendengarkan jenis musik ini.

Loui menunjukkan bahwa bahkan orang tanpa diagnosis ADHD formal dapat mengalami saat-saat kurang perhatian atau kesulitan berkonsentrasi, terutama saat mencoba menyelesaikan tugas yang menuntut.

Dalam kasus seperti itu, musik latar yang dirancang khusus untuk meningkatkan fokus dapat menjadi alat yang berguna.

Penelitian ini didasarkan pada temuan sebelumnya bahwa musik yang diciptakan untuk tujuan tertentu dapat memiliki manfaat kognitif yang terukur.

Loui melihat musik sebagai bentuk stimulasi otak dan percaya ada potensi untuk merancang musik untuk penggunaan lain, seperti meningkatkan kualitas tidur, mendukung olahraga, atau meningkatkan relaksasi.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyempurnakan dan memperluas aplikasi ini.

Untuk saat ini, Loui menawarkan saran sederhana untuk memilih musik guna meningkatkan fokus: pilih musik yang berirama cepat dan memberi energi yang membuat Anda bersemangat tanpa mengganggu, dan hindari lagu-lagu yang berlirik.

Penelitian ini menekankan bahwa musik, jika dirancang dengan tujuan yang jelas, dapat melakukan lebih dari sekadar menghibur—musik dapat membantu kita memanfaatkan kekuatan otak kita untuk tetap fokus dan produktif.

Baik Anda bekerja di kantor yang bising atau mengerjakan daftar tugas yang panjang di rumah, musik yang tepat mungkin merupakan bahan rahasia untuk menyelesaikan berbagai hal.(kpo)

× Image