Home > Didaktika

Kesehatan Mental Bisa Pengaruhi Kesehatan Jantung, Kok Bisa Sih?

Stres, depresi, dan kecemasan merupakan tantangan kesehatan mental umum yang dapat berdampak langsung pada jantung.
Unsplash
Unsplash

Hubungan antara kesehatan mental dan penyakit jantung merupakan bidang penelitian yang terus berkembang, dan temuannya jelas: kesejahteraan emosional Anda dapat memengaruhi kesehatan jantung secara signifikan.

Sementara sebagian besar orang memahami bahwa kebiasaan seperti merokok, pola makan yang buruk, dan kurang olahraga dapat membahayakan jantung, lebih sedikit yang menyadari peran besar kesehatan mental dalam penyakit kardiovaskular.

Ulasan ini mengeksplorasi bagaimana kedua aspek kesehatan ini saling terkait erat, berdasarkan penelitian terkini.

Stres, depresi, dan kecemasan merupakan tantangan kesehatan mental umum yang dapat berdampak langsung pada jantung.

Ketika seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol.

Hormon-hormon ini berguna untuk keadaan darurat jangka pendek, seperti melarikan diri dari bahaya, tetapi ketika stres menjadi kronis, hormon-hormon ini tetap tinggi terlalu lama.

Seiring waktu, keadaan "lawan atau lari" yang konstan ini dapat meningkatkan tekanan darah, mengganggu kadar gula darah, dan berkontribusi pada penumpukan lemak di pembuluh darah.

Efek-efek ini meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.

Depresi merupakan faktor penting lainnya. Orang yang mengalami depresi sering kali memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi dalam tubuh mereka.

Peradangan merupakan bagian dari respons sistem imun terhadap cedera atau infeksi, tetapi jika terus berlanjut, peradangan dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan masalah jantung.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengalami depresi lebih mungkin mengalami penyakit jantung dan bahwa mereka yang mengalami penyakit jantung yang mengalami depresi cenderung memiliki hasil yang lebih buruk.

Hal ini sebagian disebabkan oleh depresi yang dapat mempersulit orang untuk mengurus diri sendiri—mereka mungkin melewatkan pengobatan, menghindari olahraga, atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat, yang semuanya menambah tekanan pada jantung.

Kecemasan, seperti depresi, juga dapat berdampak buruk. Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan gangguan kecemasan mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Kecemasan memicu respons fisik seperti detak jantung yang cepat, tekanan darah tinggi, dan napas pendek, yang semuanya dapat memberi tekanan ekstra pada jantung.

Bagi sebagian orang, kombinasi gejala mental dan fisik dapat menciptakan lingkaran setan, di mana kecemasan memperburuk kesehatan jantung, dan masalah kesehatan jantung meningkatkan kecemasan.

Salah satu temuan paling mencolok dalam penelitian terkini adalah bagaimana kesepian dan isolasi sosial berkontribusi terhadap penyakit jantung.

Orang yang merasa terputus dari orang lain lebih mungkin mengalami masalah jantung, bahkan ketika faktor lain seperti usia, merokok, atau obesitas diperhitungkan.

Kesepian mungkin tidak tampak seperti masalah medis, tetapi memiliki efek serius pada tubuh, termasuk tekanan darah tinggi, peningkatan hormon stres, dan berkurangnya motivasi untuk mempertahankan gaya hidup sehat.

Di sisi positifnya, mempertahankan hubungan sosial yang kuat dan mencari dukungan emosional dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung.

Tidak semuanya berita buruk. Para peneliti telah menemukan bahwa meningkatkan kesehatan mental dapat berdampak positif pada kesehatan jantung.

Praktik seperti perhatian penuh, meditasi, dan terapi dapat menurunkan stres dan membantu orang mengelola kondisi seperti depresi dan kecemasan dengan lebih baik.

Aktivitas fisik, bahkan dalam jumlah kecil, merupakan alat yang ampuh lainnya karena bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik.

Olahraga teratur dapat meningkatkan suasana hati dengan melepaskan zat kimia "yang membuat senang" di otak dan juga memperkuat jantung serta meningkatkan sirkulasi.

Demikian pula, pola makan seimbang yang kaya akan sayuran, buah-buahan, dan lemak sehat mendukung kesehatan emosional dan fisik.

Keterkaitan antara kesehatan mental dan penyakit jantung menyoroti perlunya pendekatan yang lebih holistik terhadap perawatan kesehatan.

Penting untuk memperlakukan hati dan pikiran sebagai sesuatu yang saling berhubungan erat.

Bagi mereka yang menghadapi tantangan kesehatan mental, mencari dukungan tidak hanya baik untuk kesejahteraan emosional—tetapi juga penting untuk kesehatan jantung jangka panjang.

Langkah-langkah sederhana seperti membangun jaringan dukungan yang kuat, menemukan aktivitas yang menyenangkan, dan tetap aktif dapat membuat perbedaan besar bagi kesehatan mental dan jantung.

Pemahaman yang berkembang ini memberdayakan orang untuk bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka secara keseluruhan, selangkah demi selangkah.

× Image