Home > Didaktika

Program Jalan Kaki Intensif Tingkatkan Pemulihan Pasca Stroke

Latihan terstruktur dan progresif yang menantang dapat membantu pasien mendapatkan kembali mobilitas lebih cepat.
Unsplash
Unsplash

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa penyintas stroke dapat meningkatkan kemampuan berjalan dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan dengan mengikuti program jalan kaki intensif yang terstruktur dan progresif bersamaan dengan terapi fisik standar.

Temuan tersebut dipresentasikan pada American Stroke Association’s International Stroke Conference 2025.

Mengapa Jalan Kaki Penting untuk Pemulihan Pasca Stroke

Banyak penyintas stroke kesulitan berjalan, sehingga menjadikannya fokus utama rehabilitasi.

Asosiasi Stroke Amerika merekomendasikan agar pasien yang dapat menjalani terapi selama tiga jam sehari harus menerima perawatan di pusat rehabilitasi khusus.

Namun, tidak semua pasien mendapatkan latihan terstruktur dan berintensitas tinggi yang dibutuhkan untuk pemulihan terbaik.

Dr. Janice Eng, pakar rehabilitasi stroke dari Universitas British Columbia, menjelaskan bahwa meningkatkan intensitas latihan selama rehabilitasi sangat penting.

“Otak memiliki kemampuan terbesar untuk pulih dan beradaptasi dalam beberapa bulan pertama setelah stroke,” katanya.

“Latihan terstruktur dan progresif yang menantang dapat membantu pasien mendapatkan kembali mobilitas lebih cepat.”

Bagaimana Studi Dilakukan

Studi ini melibatkan 306 penyintas stroke dari 12 pusat rehabilitasi di seluruh Kanada. Rata-rata, peserta memulai rehabilitasi satu bulan setelah stroke.

Pada awalnya, setiap orang mengikuti tes jalan kaki selama enam menit, di mana mereka dapat berjalan rata-rata sejauh 152 meter (498 kaki), sekitar dua blok kota.

Peserta secara acak dimasukkan ke dalam salah satu dari dua kelompok:

1. Terapi fisik standar (perawatan biasa)

2. Program jalan kaki baru yang semakin intensif

Program jalan kaki ini bertujuan untuk membantu peserta membangun kekuatan dan daya tahan secara bertahap.

Mereka didorong untuk melakukan setidaknya 30 menit aktivitas menahan beban dan berjalan kaki per hari, yang intensitasnya meningkat seiring waktu.

Mereka mengenakan jam tangan kebugaran untuk melacak detak jantung dan jumlah langkah mereka, dengan tujuan berjalan 2.000 langkah dengan intensitas sedang selama sesi terapi lima hari seminggu.

Hasil: Peningkatan Kuat dalam Berjalan dan Kualitas Hidup

Setelah empat minggu rehabilitasi, para peneliti membandingkan kemajuan kedua kelompok. Mereka menemukan bahwa peserta dalam program jalan kaki intensif:

1. Berjalan 43,6 meter (143 kaki) lebih jauh pada tes enam menit dibandingkan dengan mereka yang berada dalam kelompok terapi standar.

2. Mengalami peningkatan signifikan dalam keseimbangan, kecepatan berjalan, dan mobilitas secara keseluruhan.

3. Melaporkan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok terapi standar.

Dr. Eng menekankan bahwa pencapaian utama dari penelitian ini adalah melatih semua terapis fisik di 12 pusat rehabilitasi untuk mengikuti program jalan kaki baru.

"Kami ingin melihat apa yang terjadi ketika pendekatan ini digunakan sebagai praktik standar," katanya. "Hasilnya sangat berhasil dalam kondisi dunia nyata."

Mengapa Penelitian Ini Penting

Dr. Preeti Raghavan, spesialis rehabilitasi stroke di Universitas Johns Hopkins yang tidak terlibat dalam penelitian ini, memuji penelitian tersebut.

"Mengubah praktik medis itu sulit, tetapi penelitian ini membuktikan hal itu dapat dilakukan," katanya.

"Program ini membantu para penyintas stroke membangun daya tahan dan mendapatkan kembali gerakan pada tahap kritis dalam pemulihan mereka. Hasilnya sangat menjanjikan."

Keterbatasan dan Penelitian di Masa Depan

Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah bahwa peserta harus mampu berjalan setidaknya lima langkah, bahkan dengan bantuan.

Ini berarti program ini mungkin tidak cocok untuk orang dengan masalah mobilitas yang lebih parah.

Rincian Penelitian

1. 306 peserta (usia rata-rata: 68, termasuk 188 pria dan 118 wanita)

2. Dilaksanakan antara tahun 2020 dan 2022

3. Menggunakan desain penelitian “Step Wedge”, yang berarti semua pusat rehabilitasi secara bertahap menerapkan program jalan kaki baru

4. Rata-rata, peserta berada dalam kondisi 29 hari pasca-stroke pada saat penelitian dilakukan

5. Terapis di setiap pusat dilatih untuk mengikuti protokol baru, memastikan program tersebut menjadi bagian dari perawatan standar

Apa Artinya bagi Penyintas Stroke

Penelitian ini menyoroti pentingnya latihan jalan kaki yang terstruktur dan semakin menantang dalam pemulihan stroke.

Meningkatkan intensitas terapi jalan kaki membantu pasien mendapatkan kembali kekuatan, mobilitas, dan kemandirian lebih cepat.

Bagi para penyintas stroke, ini berarti bahwa memaksakan diri untuk berjalan lebih jauh dengan intensitas sedang—di bawah pengawasan medis yang tepat—dapat membuat perbedaan besar dalam pemulihan.

Jika diadopsi secara luas, pendekatan ini dapat membantu ribuan penyintas stroke mendapatkan kembali mobilitas dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

× Image