Waduh... Olahraga Tak Bisa Hilangkan Risiko Penyakit Jantung Gegara Minuman Manis
![alodokter](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/250209110220-276.jpeg)
Sebuah penelitian baru dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan bahwa aktivitas fisik yang teratur tidak dapat meniadakan efek berbahaya dari minuman manis yang mengandung gula.
Para peneliti menemukan bahwa bahkan orang yang aktif yang mengonsumsi minuman ini menghadapi risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Minuman manis yang mengandung gula, termasuk soda, koktail buah, dan teh manis, merupakan sumber gula tambahan terbesar dalam pola makan orang Amerika Utara.
Mengonsumsi minuman ini telah dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Namun, banyak iklan yang menampilkan orang yang aktif meminum minuman ini, sehingga menimbulkan kesan bahwa olahraga dapat menangkal efek negatifnya.
Untuk menguji gagasan ini, para peneliti menganalisis data dari dua kelompok besar yang terdiri dari sekitar 100.000 orang dewasa, yang melacak kesehatan mereka selama 30 tahun.
Mereka menemukan bahwa orang yang minum minuman manis lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, terlepas dari seberapa banyak mereka berolahraga.
Studi tersebut mengonfirmasi bahwa aktivitas fisik yang teratur mengurangi risiko penyakit jantung secara keseluruhan, tetapi tidak sepenuhnya melindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh minuman manis.
Meskipun olahraga mengurangi risiko hingga setengahnya, namun tidak menghilangkannya sepenuhnya.
Hal ini mengkhawatirkan karena minum minuman manis bahkan dua kali seminggu dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Bagi mereka yang mengonsumsinya setiap hari, risikonya bahkan lebih besar.
Bagaimana dengan Minuman Diet?
Studi tersebut juga mengamati minuman yang dimaniskan secara artifisial, yang sering dipasarkan sebagai alternatif yang lebih sehat.
Tidak seperti minuman manis, minuman ini tidak dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Namun, para peneliti memperingatkan bahwa air tetap menjadi pilihan terbaik untuk hidrasi.
Peneliti utama Dr. Jean-Philippe Drouin-Chartier menekankan perlunya mengurangi keberadaan minuman manis dalam industri makanan.
Meskipun olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan, olahraga tidak dapat sepenuhnya menghilangkan kerusakan yang disebabkan oleh minuman ini.
Temuan tersebut, yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, memperkuat rekomendasi kesehatan masyarakat untuk membatasi konsumsi minuman manis dan mendorong aktivitas fisik secara teratur.
Cara terbaik untuk melindungi kesehatan jantung adalah dengan tetap aktif sekaligus memilih minuman yang lebih sehat, seperti air putih atau minuman tanpa pemanis.
Temuan penelitian tersebut dapat ditemukan di The American Journal of Clinical Nutrition.