Dua Lipa kembali membuktikan statusnya sebagai daya tarik utama di Australia.

Penyanyi Inggris ini bersiap untuk menuju Australia dalam beberapa hari untuk tur global Radical Optimism Tour-nya di Australia.

Diluncurkan pada 17 Maret, penyanyi ini akan berada di negara itu selama kurang dari dua minggu, dengan lima malam dijadwalkan di Rod Laver Arena di Melbourne, dan tiga malam lagi di Qudos Bank Arena di Sydney.

Lipa kemudian akan terbang ke Selandia Baru untuk dua tanggal yang tiketnya habis terjual di Spark Arena Auckland pada awal April.

Menjelang dimulainya tur, promotor kini telah mengungkapkan bahwa seluruh pertunjukannya di Australia telah terjual habis, menambah prestasinya yang sudah gemilang.

Kunjungan terakhir Lipa ke Australia, pada tahun 2022 untuk Future Nostalgia Tour, juga membuatnya mengunjungi ibu kota tetangga Perth, Adelaide, dan Brisbane.

Dengan seluruh tur yang terjual habis, keputusan Lipa untuk menggabungkan upayanya saat ini di dua kota saja telah membuahkan hasil.

Tur tujuh tanggal sebelumnya mendatangkan kurang lebih 100.000 penggemar, dengan kunjungan pertamanya diperkirakan akan melampaui 120.000.

Rute Australia dan Selandia Baru dari Radical Optimism Tour juga akan menampilkan Lipa bersama musisi Brisbane Kita Alexander.

Setelah merilis musik sejak 2013, Alexander merilis album debutnya pada tahun 2024, dengan Young in Love mencapai No. 61 di tangga lagu nasional ARIA, dan kolaborasinya tahun 2023 “Atmosphere” dengan FISHER menerima empat nominasi di ARIA Awards tahun lalu.

Kunjungan Dua Lipa ke Australia akan menjadi kunjungan pertamanya di tahun 2025 dan dilakukan untuk mendukung album ketiganya, Radical Optimism yang dirilis pada tahun 2024, yang memuncaki posisi No. 2 di Billboard 200.

Album tersebut juga menghasilkan singelnya "Houdini", yang memenangkan penghargaan lagu dance/elektronik teratas di Billboard Music Awards 2024.

Pada hari Sabtu (1/3), Lipa tampil di acara Brit Awards di London, di mana ia dinominasikan untuk empat penghargaan, termasuk British album of the year, British artist of the year, best pop act, dan song of the year untuk "Training Season."

Pada akhirnya, ia pulang dengan tangan hampa, dengan Charli XCX yang mendominasi, memenangkan lima dari enam nominasinya.