Temuan Penelitian: Kekurangan Vitamin D Bisa Menyebabkan Radang Usus

Vitamin D terkenal untuk mendukung tulang yang kuat dan sistem kekebalan tubuh yang sehat, tetapi penelitian baru menunjukkan vitamin D juga dapat memainkan peran penting dalam mengelola peradangan pada orang dengan inflammatory bowel disease/IBD (penyakit radang usus).
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Medicine, yang dipimpin oleh Dr. Antonia Topalova-Dimitrova di Rumah Sakit Universitas St. Ivan Rilski dan Universitas Kedokteran di Sofia, Bulgaria, telah menemukan hubungan yang kuat antara kadar vitamin D yang rendah dan peradangan yang lebih tinggi pada orang yang hidup dengan IBD — termasuk penyakit Crohn (CD) dan kolitis ulseratif (UC).
Ini adalah kondisi kronis yang memengaruhi saluran pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan yang berkelanjutan, diare, dan komplikasi serius lainnya.
Para peneliti membandingkan 92 orang dengan IBD dengan 14 orang sehat, dengan melihat kadar vitamin D dalam darah serta penanda peradangan.
Temuan mereka mengungkapkan bahwa orang dengan IBD memiliki kadar vitamin D yang jauh lebih rendah — rata-rata 16 ng/mL — dibandingkan dengan 26 ng/mL pada kelompok kontrol yang sehat.
Lebih dari 98% pasien IBD memiliki kadar vitamin D yang rendah atau kekurangan.
Faktanya, sekitar sepertiga mengalami kekurangan yang jelas, dan dua pertiga memiliki kadar yang dianggap terlalu rendah untuk dikatakan sehat.
Sebaliknya, lebih dari sepertiga peserta yang sehat memiliki kadar vitamin D yang normal.
Vitamin D dan Peradangan
Studi tersebut menemukan tren yang jelas: saat kadar vitamin D menurun, kadar peradangan meningkat.
Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah sel darah putih dan kadar CRP-C yang lebih tinggi, protein yang terkait dengan peradangan.
Temuan ini menunjukkan bahwa vitamin D yang rendah mungkin berperan dalam memperburuk peradangan usus atau setidaknya menjadi sinyal penyakit yang lebih parah.
Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ini bersifat observasional. Itu berarti studi ini hanya menunjukkan adanya hubungan — studi ini tidak membuktikan bahwa vitamin D yang rendah menyebabkan peradangan atau kambuhnya IBD.
Namun, hubungan tersebut cukup kuat untuk menimbulkan pertanyaan penting tentang apakah peningkatan vitamin D dapat membantu mengelola penyakit dengan lebih efektif.
Mengapa Hal Ini Penting bagi Penderita IBD
Penderita IBD sudah menghadapi risiko kekurangan vitamin D yang lebih tinggi.
Kondisi tersebut dapat mempersulit tubuh untuk menyerap nutrisi, dan beberapa pasien mungkin menghindari sinar matahari karena kelelahan, efek samping obat, atau masalah kesehatan lainnya.
Sayangnya, kekurangan vitamin D ini dapat menyebabkan hasil kesehatan yang lebih buruk.
Vitamin D yang rendah telah dikaitkan dengan:
- Peluang yang lebih tinggi untuk gejala IBD kambuh (relaps)
- Respons yang lebih lambat terhadap perawatan seperti obat biologis
- Kemungkinan yang lebih besar untuk memerlukan pembedahan
Apa yang Dapat Dilakukan?
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dengan tepat bagaimana vitamin D memengaruhi IBD, temuan ini menunjukkan bahwa memeriksa dan mengelola kadar vitamin D dapat menjadi bagian yang bermanfaat dari rencana perawatan.
Ini mungkin termasuk:
- Perubahan pola makan: Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D, seperti ikan berlemak, telur, dan produk susu yang difortifikasi.
- Paparan sinar matahari: Menghabiskan waktu di bawah sinar matahari dengan aman, jika memungkinkan.
- Suplemen: Mengonsumsi vitamin D dalam bentuk tablet atau cairan, terutama jika terjadi kekurangan.
Selalu penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mulai mengonsumsi suplemen, karena terlalu banyak vitamin D juga dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa vitamin D tidak hanya penting untuk tulang — vitamin D merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan, termasuk fungsi usus dan kekebalan tubuh.
Bagi orang dengan kondisi kronis seperti IBD, menjaga kadar vitamin D tetap terkendali dapat membantu meningkatkan hasil dan mengurangi peradangan.
Seiring dengan para peneliti terus mengeksplorasi bagaimana nutrisi memengaruhi penyakit, studi seperti ini menyoroti potensi alat yang sederhana dan aman — seperti vitamin — untuk melengkapi perawatan medis yang lebih canggih.
Untuk saat ini, pesannya jelas: jika Anda menderita IBD, bicarakan dengan dokter Anda tentang pemeriksaan kadar vitamin D Anda. Ini bisa menjadi langkah kecil yang membuat perbedaan besar.