Home > Gaya Hidup

Hasil Studi: Pola Makan Sehat Bisa Turunkan Risiko Diabetes di Semua Etnis

Penelitian yang dipimpin oleh Jia Yi Lee dan Profesor Nita Forouhi dari Universitas Cambridge di Inggris ini melibatkan lebih dari 800.000 orang.
yesdok
yesdok

Sebuah studi baru yang penting menemukan bahwa mengikuti pola makan sehat tertentu dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2, apa pun latar belakang etnis Anda.

Penelitian yang dipimpin oleh Jia Yi Lee dan Profesor Nita Forouhi dari Universitas Cambridge di Inggris ini melibatkan lebih dari 800.000 orang.

Hasilnya akan dipresentasikan pada Annual Meeting of the European Association for the Study of Diabetes (EASD) di Wina, Austria, dari tanggal 15 hingga 19 September 2025.

Para peneliti mengamati tiga rencana makan sehat yang terkenal: Diet Mediterania, Indeks Makan Sehat Alternatif (AHEI), dan diet DASH (Pendekatan Diet untuk Menghentikan Hipertensi).

Diet-diet ini telah direkomendasikan selama bertahun-tahun karena mendukung kesehatan secara keseluruhan dan dapat membantu mencegah penyakit jangka panjang.

Untuk melakukan penelitian ini, para peneliti mencari studi-studi yang telah dipublikasikan yang melaporkan hubungan antara ketiga diet ini dan diabetes tipe 2.

Mereka menemukan 33 studi yang melibatkan orang-orang dari berbagai latar belakang.

Ketika mereka menggabungkan hasilnya, mereka menemukan bahwa orang-orang yang paling ketat mengikuti diet ini memiliki risiko diabetes tipe 2 yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang tidak mengikuti diet dengan baik.

Lebih spesifik lagi, orang-orang yang berada di 10% teratas dalam mengikuti setiap diet memiliki risiko diabetes yang lebih rendah: 17% lebih rendah untuk Diet Mediterania, 21% lebih rendah untuk AHEI, dan 23% lebih rendah untuk diet DASH.

Salah satu temuan terpenting adalah bahwa manfaat ini terlihat pada orang-orang dari berbagai latar belakang etnis—termasuk kelompok Afrika, Asia, Eropa, dan Hispanik.

Meskipun kebiasaan makan dan risiko diabetes dapat bervariasi di antara kelompok-kelompok ini, efek positif dari diet ini tetap sama.

Untuk beberapa kelompok, seperti Hispanik atau orang-orang dari latar belakang campuran, risiko yang lebih rendah tidak selalu kuat secara statistik.

Tetapi ini bisa jadi karena lebih sedikit studi yang melibatkan populasi ini.

Faktanya, lebih dari sepertiga orang dalam studi ini berasal dari latar belakang Eropa.

Para peneliti mengatakan hal ini menyoroti perlunya lebih banyak penelitian yang melibatkan orang-orang dari belahan dunia lain.

Para penulis menyimpulkan bahwa pola makan sehat seperti Mediterania, AHEI, dan DASH harus dipromosikan untuk semua orang, dari mana pun mereka berasal.

Pola makan ini berfokus pada konsumsi lebih banyak buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan lemak sehat, serta mengurangi makanan olahan dan gula.

Penelitian ini merupakan bagian dari proyek yang lebih besar yang mengkaji bagaimana berbagai jenis pola makan—termasuk pola makan vegetarian dan vegan—dapat memengaruhi risiko diabetes tipe 2.

Para peneliti berencana untuk terus mempelajari apakah pola makan ini menawarkan manfaat yang sama bagi orang-orang dari semua kelompok etnis.

× Image