Home > Gaya Hidup

Bisakah Kopi Membantu Mengurangi Diabetes?

Minum kopi secara teratur sebenarnya dapat menurunkan kemungkinan Anda terkena diabetes tipe 2.
freepik
freepik

Bagi banyak orang, hari terasa baru dimulai setelah mereka minum kopi pagi. Namun, jika Anda menderita diabetes —atau sedang mencoba mencegahnya— Anda mungkin bertanya-tanya: apakah kopi membantu atau membahayakan kesehatan Anda?

Mari kita uraikan dengan cara sederhana untuk memahami bagaimana kopi berinteraksi dengan diabetes, berdasarkan penelitian terbaru.

Diabetes adalah kondisi jangka panjang di mana tubuh mengalami kesulitan mengendalikan kadar gula darah.

Diabetes tipe 2 adalah bentuk yang paling umum, dan sering kali berkembang karena campuran genetika, gaya hidup, dan pola makan.

Sementara itu, kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia.

Para peneliti telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari bagaimana keduanya dapat saling terkait.

Inilah kabar baiknya: minum kopi secara teratur sebenarnya dapat menurunkan kemungkinan Anda terkena diabetes tipe 2.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang minum kopi setiap hari cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit tersebut.

Hal ini mungkin karena kopi mengandung antioksidan—seperti asam klorogenat dan trigonelin—yang membantu tubuh memproses gula dengan lebih baik dan meningkatkan responsnya terhadap insulin.

Antioksidan juga membantu melawan peradangan dalam tubuh, yang terkait dengan banyak penyakit kronis, termasuk diabetes.

Namun, ceritanya sedikit lebih rumit bagi orang yang sudah menderita diabetes.

Meskipun kopi dapat membantu mencegah penyakit, terkadang kopi dapat membuat kadar gula darah lebih sulit dikendalikan bagi mereka yang sudah didiagnosis.

Hal itu terutama disebabkan oleh kafein, zat dalam kopi yang memberi Anda energi dan kewaspadaan.

Bagi sebagian orang, kafein dapat mengganggu insulin—membuat tubuh lebih sulit menurunkan gula darah setelah makan.

Akibatnya, minum kopi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah jangka pendek.

Orang dengan diabetes mungkin juga lebih sensitif terhadap efek samping kafein. Efek samping ini dapat meliputi perasaan gelisah, sulit tidur, atau jantung berdebar kencang.

Stres dan kurang tidur dapat memengaruhi kontrol gula darah, jadi penting untuk memperhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi.

Apa kata penelitian? Satu ulasan besar menemukan bahwa orang yang meningkatkan asupan kopi lebih dari satu cangkir sehari selama empat tahun memiliki risiko 11% lebih rendah terkena diabetes tipe 2.

Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa bagi mereka yang sudah mengidap diabetes, kafein dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menangani gula untuk sementara.

Jadi, apa yang harus Anda lakukan? Jika Anda tidak menderita diabetes, minum kopi dalam jumlah sedang—tanpa tambahan gula atau krim berlemak tinggi—dapat membantu melindungi Anda.

Jika Anda menderita diabetes, sebaiknya pantau kadar gula darah Anda setelah minum kopi untuk melihat bagaimana reaksi tubuh Anda.

Setiap orang berbeda, dan apa yang cocok untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk orang lain.

Pada akhirnya, kuncinya adalah keseimbangan. Kopi dapat menjadi bagian dari diet sehat, tetapi tidak boleh menggantikan nutrisi, olahraga, atau perawatan medis yang baik.

Selalu bicarakan dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki pertanyaan tentang bagaimana kopi sesuai dengan rencana kesehatan pribadi Anda.

Singkatnya: kopi dapat bermanfaat—tetapi kenali tubuh Anda, perhatikan kadar gula Anda, dan nikmati kopi secukupnya.

× Image