Home > Gaya Hidup

Apakah Kentang Goreng Meningkatkan Tekanan Darah? Tidak Selalu

Jika orang makan banyak kentang yang direbus, dihaluskan, atau dipanggang, tekanan darah mereka tampaknya tidak meningkat atau memengaruhi berat badan mereka.
freepik
freepik

Kentang merupakan makanan favorit bagi banyak orang di seluruh dunia. Baik dipanggang, dihaluskan, direbus, atau diolah menjadi kentang goreng renyah, kentang merupakan bagian penting dari makanan kita.

Namun, para ilmuwan telah menemukan bahwa cara kita memasak kentang dapat memengaruhi kesehatan kita, terutama tekanan darah kita.

Sebuah studi terbaru dari para peneliti di Imperial College London mencermati masalah ini dengan saksama.

Meskipun studi-studi sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa makan banyak kentang dapat dikaitkan dengan masalah-masalah seperti tekanan darah tinggi dan penambahan berat badan.

Studi-studi tersebut tidak menyelidiki bagaimana kentang disiapkan atau jenis makanan apa yang dihidangkan bersama kentang. Studi ini ingin mengisi kesenjangan tersebut.

Untuk melakukan hal ini, para peneliti menggunakan data dari hampir 2.700 orang berusia antara 40 dan 59 tahun.

Orang-orang ini tinggal di AS dan Inggris. Data tersebut berasal dari sebuah studi internasional besar yang disebut INTERMAP, yang meneliti bagaimana nutrisi dalam makanan kita memengaruhi tekanan darah kita.

Para ilmuwan mengumpulkan informasi tentang seberapa sering orang-orang ini makan kentang dan dalam bentuk apa—direbus, dihaluskan, dipanggang, atau digoreng.

Mereka juga melihat apa lagi yang mereka makan, sehingga mereka dapat memahami kualitas makanan mereka secara keseluruhan.

Berikut ini hasil temuan mereka: jika orang makan banyak kentang yang direbus, dihaluskan, atau dipanggang, tekanan darah mereka tampaknya tidak meningkat atau memengaruhi berat badan mereka.

Namun, berbeda halnya dengan kentang goreng, seperti kentang goreng atau keripik kentang.

Di AS, wanita yang makan lebih banyak kentang goreng cenderung memiliki tekanan darah yang sedikit lebih tinggi.

Angka tekanan darah teratas mereka (disebut tekanan sistolik) sekitar 2,3 poin lebih tinggi, dan angka terendah mereka (tekanan diastolik) sekitar 1,1 poin lebih tinggi.

Mereka juga cenderung memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi, yang mengukur berat badan dibandingkan dengan tinggi badan.

Menariknya, hubungan ini tidak terlihat pada pria, dan juga tidak terlihat pada orang-orang di Inggris.

Para peneliti menduga hal ini mungkin terjadi karena perbedaan cara orang di berbagai negara memasak dan menyantap makanan mereka.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa jenis makanan juga penting. Jika kentang goreng dimakan sebagai bagian dari makanan yang rendah nutrisi—seperti tidak cukup sayur, serat, atau lemak sehat—kaitannya dengan tekanan darah tinggi lebih kuat.

Namun, jika makanan tersebut secara keseluruhan memiliki lebih banyak nutrisi, kentang goreng tampaknya tidak memiliki efek berbahaya yang sama.

Jadi, apa artinya semua ini? Ini tidak berarti bahwa makan kentang goreng sesekali akan menyebabkan tekanan darah tinggi.

Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa makan kentang goreng sering, terutama dalam makanan berkualitas rendah, dapat meningkatkan risiko—setidaknya bagi sebagian orang.

Peneliti mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami mengapa efek ini lebih kuat pada wanita di AS dan tidak pada kelompok lain.

Namun, untuk saat ini, ini adalah pengingat yang baik bahwa cara kita memasak makanan dan apa yang kita makan dapat memengaruhi kesehatan kita.

Penelitian ini, yang dipimpin oleh Ghadeer S. Aljuraiban, diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition.

Hal ini menambah bukti yang berkembang bahwa cara kita menyiapkan dan memadukan makanan mungkin memainkan peran yang lebih besar dalam kesehatan daripada yang pernah kita duga.

Pada akhirnya, kentang sendiri bukanlah musuh. Ini tentang keseimbangan, metode memasak, dan memastikan sisa makanan Anda memberi tubuh Anda nutrisi yang dibutuhkannya untuk tetap kuat dan sehat.

× Image