Temuan Penelitian: Tomat Bisa Melindungi Hati dan Mencegah Penambahan Berat Badan

Penelitian baru yang dipresentasikan pada American Physiology Summit 2025 menunjukkan bahwa tomat—dan lebih khusus lagi, pigmen merah likopen yang ditemukan di dalamnya—dapat membantu melindungi hati dan mencegah penambahan berat badan, bahkan saat mengonsumsi makanan berlemak tinggi.
Likopen adalah senyawa alami yang memberi warna merah cerah pada tomat dan semangka. Likopen juga merupakan antioksidan kuat yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Penelitian ini, yang dipimpin oleh Dr. Samantha St. Clair, seorang profesor biologi di Northern State University, meneliti apakah tomat dapat membantu mengurangi risiko obesitas.
Tim tersebut terinspirasi oleh penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa suplemen estrogen melindungi ikan zebra yang diberi makan berlebihan agar tidak mengalami penambahan berat badan yang berlebihan.
Karena likopen dan senyawa tomat lainnya memengaruhi beberapa proses kimia yang sama dalam tubuh seperti halnya estrogen, para ilmuwan ingin mengetahui apakah tomat dapat menawarkan perlindungan serupa.
Untuk menguji gagasan ini, para peneliti menggunakan ikan zebra—sebuah model umum untuk mempelajari metabolisme—dan memberi mereka makanan berlemak tinggi bersama dengan berbagai kombinasi ekstrak tomat, suplemen likopen, dan estrogen.
Mereka juga memiliki kelompok kontrol ikan yang mengonsumsi makanan normal tanpa lemak atau suplemen tambahan.
Hasilnya mengejutkan. Ikan zebra yang mengonsumsi makanan berlemak tinggi yang diberi ekstrak tomat bertambah berat badan lebih sedikit daripada yang hanya diberi suplemen estrogen.
Yang lebih menarik lagi, ikan yang mengonsumsi makanan berlemak tinggi dengan likopen dan estrogen memiliki kadar gula darah lebih rendah daripada ikan yang mengonsumsi makanan biasa.
Hal ini menunjukkan bahwa likopen membantu hati memecah lemak lebih efektif, yang pada gilirannya mendukung kontrol gula darah yang lebih baik.
Yang paling menggembirakan adalah manfaat konsumsi tomat muncul dengan cepat. Para peneliti melihat peningkatan metabolisme yang nyata setelah hanya satu minggu.
Menurut Dr. St. Clair, "Jika perubahan pola makan jangka pendek dapat membantu mencegah penambahan berat badan, ini berarti orang mungkin dapat melihat hasil nyata dari perubahan kecil hanya dalam beberapa minggu."
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa manfaat tomat dan likopen mungkin berasal dari kemampuannya untuk mengurangi peradangan di hati.
Peradangan merupakan faktor kunci dalam banyak masalah kesehatan, termasuk obesitas, penyakit hati berlemak, dan diabetes tipe 2.
Dengan meredakan peradangan ini, likopen dapat membantu hati berfungsi lebih efisien.
Para peneliti kini tengah menggali lebih dalam untuk memahami cara kerja tomat dan likopen pada tingkat genetik.
Mereka mempelajari perubahan pada gen hati yang mengendalikan peradangan, pemecahan lemak, dan pemrosesan hormon.
Mereka juga berencana untuk membandingkan berbagai jenis tomat untuk melihat apakah beberapa varietas memiliki lebih banyak likopen atau efek kesehatan yang lebih kuat daripada yang lain.
Meskipun likopen tersedia sebagai suplemen, para peneliti memperingatkan bahwa produk-produk ini tidak diawasi secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, dan efeknya pada manusia belum sepenuhnya dipahami.
Mengonsumsi tomat atau makanan berbahan dasar tomat seperti saus, sup, atau jus mungkin merupakan cara yang lebih aman dan alami untuk mendapatkan manfaatnya.
Singkatnya, penelitian ini menawarkan berita yang menjanjikan: menambahkan lebih banyak tomat ke dalam makanan Anda dapat membantu melindungi hati, mengatur gula darah, dan mencegah penambahan berat badan—terutama jika makanan Anda mengandung banyak lemak.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan pada manusia, ini adalah alasan lain untuk menikmati salad tomat segar atau semangkuk sup tomat sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Temuan penelitian dapat ditemukan di European Heart Journal.