Home > Didaktika

Tes Darah Baru Mendeteksi Efek Samping Berbahaya pada Jantung Akibat Pengobatan Kanker

mRNA bebas sel dapat memberikan informasi yang sangat detail, bahkan menunjukkan perubahan yang terjadi pada jaringan tertentu seperti jantung atau pada jenis sel tertentu seperti sel imun.
Unsplash
Unsplash

Pengobatan kanker telah berkembang pesat, menawarkan harapan bagi jutaan pasien. Salah satu terobosan besar adalah penggunaan inhibitor titik pemeriksaan imun (ICI), sejenis terapi yang membantu sistem imun menyerang sel kanker.

Meskipun ICI ampuh, ICI juga dapat menyebabkan efek samping yang serius.

Salah satu kondisi yang jarang namun berbahaya adalah miokarditis terkait ICI—peradangan jantung yang dapat berakibat fatal hingga 40% kasus.

Efek samping ini terjadi ketika sistem imun menjadi terlalu agresif dan mulai menyerang jaringan jantung yang sehat.

Sel darah putih dan sel imun lainnya membanjiri jantung, menyebabkan kerusakan.

Mendiagnosis kondisi jantung ini sejak dini sangat penting karena pengobatan yang cepat dapat membantu mencegah bahaya serius atau kematian.

Namun, mendeteksi miokarditis terkait ICI merupakan tantangan besar. Tidak mudah untuk mendeteksinya menggunakan pencitraan jantung biasa, dan pengambilan sampel jaringan (biopsi) dari jantung berisiko.

Untuk mengatasi masalah ini, tim peneliti di Universitas Stanford, yang dipimpin oleh Dr. Alireza Raissadati dan Dr. Sean Wu, telah mengembangkan tes baru yang inovatif.

Pendekatan mereka menggunakan pengambilan darah sederhana untuk menganalisis mRNA bebas sel—sejenis materi genetik yang beredar bebas di aliran darah.

Temuan mereka baru-baru ini dipublikasikan di Journal of Clinical Investigation.

Yang membuat metode ini begitu istimewa adalah mRNA bebas sel dapat memberikan informasi yang sangat detail, bahkan menunjukkan perubahan yang terjadi pada jaringan tertentu seperti jantung atau pada jenis sel tertentu seperti sel imun.

Jenis tes berbasis darah lainnya—seperti yang mengamati protein, DNA, atau microRNA—tidak menawarkan tingkat detail yang sama.

Dengan mempelajari mRNA bebas sel dalam sampel darah, tim dapat mendeteksi sinyal dari sel imun yang menyerang jantung dan sel otot jantung yang melepaskan mRNA akibat kerusakan.

Ini berarti dokter dapat mendeteksi tanda-tanda miokarditis terkait ICI jauh lebih awal dibandingkan dengan metode tradisional.

Para peneliti menguji metode mereka pada 22 pasien yang mengalami miokarditis setelah menerima terapi kanker ICI.

Mereka berhasil mengumpulkan mRNA yang cukup dari sampel darah di setiap kasus untuk melakukan analisis.

Mereka juga mengidentifikasi sekelompok gen yang lebih aktif pada pasien dengan kondisi ini.

Dengan menggunakan pembelajaran mesin, mereka menyempurnakan tes mereka untuk mengidentifikasi perubahan ekspresi gen kunci yang terkait dengan respons imun dan kerusakan jantung.

Tes darah mRNA baru ini, yang sering disebut biopsi cair, menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan.

Tes ini dapat mempermudah pendeteksian masalah jantung yang disebabkan oleh pengobatan kanker sebelum menjadi mengancam jiwa.

Dengan menggunakan pendekatan ini, dokter dapat bertindak lebih awal untuk menyesuaikan pengobatan dan melindungi pasien dari komplikasi serius.

Secara keseluruhan, studi ini membuka kemungkinan baru yang menarik untuk perawatan kanker yang lebih aman dan pemantauan risiko terkait pengobatan yang lebih baik menggunakan pengujian non-invasif yang canggih.

Studi ini dipublikasikan di Journal of Clinical Investigation.

× Image