Home > Didaktika

Diabetes Tipe 2 Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Stadium Lanjut

Orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 lebih mungkin didiagnosis dengan kanker stadium lanjut, terutama jenis yang biasanya tidak termasuk dalam program skrining rutin.
Shutterstock
Shutterstock

Sebuah studi internasional besar oleh International Agency for Research on Cancer mengungkap hubungan yang mengkhawatirkan antara diabetes tipe 2 dan diagnosis kanker stadium lanjut.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 lebih mungkin didiagnosis dengan kanker stadium lanjut, terutama jenis yang biasanya tidak termasuk dalam program skrining rutin.

Studi tersebut, yang menganalisis hampir 12.000 kasus kanker yang didiagnosis antara tahun 1992 dan 2012, difokuskan pada individu yang sudah memiliki kondisi kesehatan seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 sebelum diagnosis kanker mereka.

Para peneliti tertarik untuk memahami bagaimana kondisi ini dapat memengaruhi waktu dan stadium deteksi kanker.

Untuk memahami data tersebut, para peneliti membagi jenis kanker menjadi dua kategori: yang umumnya diskrining dan yang tidak.

Misalnya, kanker payudara dan kanker kolorektal merupakan bagian dari program skrining rutin di banyak negara, yang berarti keduanya sering terdeteksi lebih awal saat lebih mudah diobati.

Di sisi lain, kanker seperti paru-paru, ovarium, dan prostat tidak selalu termasuk dalam pemeriksaan rutin.

Jenis-jenis ini sering kali terdeteksi hanya setelah gejala muncul, yang bisa terjadi jauh di kemudian hari dalam perkembangan penyakit.

Hasil penelitian tersebut sungguh mengejutkan. Ditemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 memiliki kemungkinan 26% lebih besar untuk didiagnosis dengan kanker stadium lanjut yang telah menyebar untuk jenis-jenis yang biasanya tidak diperiksa.

Kanker yang telah menyebar berarti penyakit tersebut telah menyebar dari tempat asalnya ke bagian tubuh lainnya, sehingga jauh lebih sulit diobati dan secara signifikan mengurangi tingkat kelangsungan hidup.

Peningkatan risiko ini tidak begitu terlihat pada kanker yang merupakan bagian dari program pemeriksaan rutin, yang menunjukkan bahwa kurangnya pemeriksaan rutin berperan besar dalam keterlambatan deteksi untuk jenis-jenis yang tidak diperiksa.

Mengapa hal ini terjadi? Ada beberapa kemungkinan penjelasan. Orang dengan diabetes tipe 2 sering kali memiliki masalah kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit jantung.

Penanganan kondisi ini terkadang dapat mengaburkan pemeriksaan kanker, terutama untuk jenis-jenis yang tidak umum diperiksa.

Selain itu, peradangan kronis dan kadar gula darah tinggi yang terlihat pada penderita diabetes dapat menciptakan lingkungan yang mendorong pertumbuhan kanker.

Namun, mungkin alasan yang paling signifikan adalah bahwa banyak dari kanker ini tidak terdeteksi terlalu lama tanpa pemeriksaan rutin.

Temuan penelitian ini memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat.

Saat ini, program pemeriksaan kanker difokuskan pada beberapa jenis utama—terutama kanker payudara, serviks, dan kolorektal.

Namun, penderita diabetes tipe 2 tampaknya memiliki risiko lebih besar untuk kanker stadium lanjut lainnya yang saat ini tidak menjadi bagian dari upaya pemeriksaan rutin.

Para peneliti menyarankan bahwa pembuat kebijakan perawatan kesehatan mungkin perlu memikirkan kembali pedoman pemeriksaan mereka.

Akan bermanfaat untuk menyertakan pemeriksaan yang lebih sering untuk kanker paru-paru, ovarium, prostat, dan kanker lain yang tidak diperiksa, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.

Perubahan pendekatan ini dapat membuat perbedaan yang signifikan. Deteksi dini merupakan salah satu faktor terpenting dalam keberhasilan pengobatan kanker.

Jika penderita diabetes tipe 2 dapat mendeteksi kanker ini lebih awal, peluang mereka untuk bertahan hidup kemungkinan akan meningkat secara dramatis.

Program kesehatan masyarakat dapat mempertimbangkan untuk menambahkan pemeriksaan kanker khusus bagi pasien diabetes sebagai bagian dari pemeriksaan medis rutin.

Temuan ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi penderita diabetes tipe 2 agar bersikap proaktif terhadap kesehatan mereka.

Pemeriksaan rutin, diskusi dengan penyedia layanan kesehatan tentang risiko kanker, dan mewaspadai gejala yang tidak biasa dapat membantu mendeteksi potensi masalah lebih dini.

Mengingat risiko yang meningkat, dokter dan pasien mungkin ingin lebih waspada, bahkan untuk kanker yang tidak termasuk dalam pemeriksaan standar.

Singkatnya, studi skala besar ini menyoroti bahaya tersembunyi bagi penderita diabetes tipe 2: meningkatnya risiko didiagnosis kanker stadium lanjut yang biasanya tidak terdeteksi.

Penelitian ini menunjukkan perlunya pemeriksaan kanker yang lebih terarah pada kelompok rentan ini untuk mendeteksi kanker lebih dini dan meningkatkan hasil.

Bagi siapa pun yang hidup dengan diabetes tipe 2, sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko kanker Anda dan apakah pemeriksaan tambahan mungkin tepat untuk Anda.

× Image