Temuan Penelitian: Jalan Kaki Setiap Hari Membantu Mencegah Nyeri Punggung Bawah Kronis

Sebuah penelitian baru dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia menemukan bahwa orang yang berjalan lebih dari 100 menit sehari memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami nyeri punggung bawah kronis.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sekadar berjalan lebih banyak setiap hari dapat menjadi cara yang ampuh dan murah untuk mencegah salah satu masalah kesehatan yang paling umum dan melumpuhkan di dunia.
Nyeri punggung bawah memengaruhi orang-orang dari segala usia dan merupakan penyebab utama kecacatan di seluruh dunia.
Faktanya, nyeri punggung bawah terjadi pada sekitar 7,7% dari semua tahun kehidupan orang dengan disabilitas.
Di negara-negara seperti Amerika Serikat, nyeri punggung bawah juga menjadi salah satu alasan utama untuk mengeluarkan biaya perawatan kesehatan.
Oleh karena itu, dokter dan pakar kesehatan masyarakat telah lama merekomendasikan untuk tetap aktif secara fisik sebagai cara untuk mengelola atau menghindari nyeri punggung.
Namun, hingga saat ini, belum ada saran yang jelas tentang seberapa banyak berjalan yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, para peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara seberapa banyak dan seberapa cepat orang berjalan dengan peluang mereka untuk mengalami nyeri punggung bawah jangka panjang.
Untuk melakukan ini, mereka mengikuti lebih dari 11.000 orang dewasa berusia 20 tahun ke atas yang tidak mengalami nyeri punggung bawah kronis pada awal penelitian.
Para peserta berasal dari Studi Kesehatan Trøndelag di Norwegia, dan penelitian berlangsung antara tahun 2017 dan 2023.
Setiap peserta mengenakan dua perangkat kecil yang disebut akselerometer di tubuh mereka selama seminggu.
Perangkat ini mengukur seberapa jauh mereka berjalan setiap hari dan seberapa intens atau cepat jalan mereka.
Kemudian, beberapa tahun kemudian, para peneliti menindaklanjuti para peserta untuk melihat siapa yang telah mengalami nyeri punggung bawah kronis, yang mereka definisikan sebagai nyeri yang berlangsung selama tiga bulan atau lebih selama setahun terakhir.
Hasilnya jelas: orang yang berjalan antara 101 dan 124 menit per hari memiliki risiko 23% lebih rendah untuk mengalami nyeri punggung bawah kronis dibandingkan dengan orang yang berjalan lebih sedikit.
Kelompok ini memiliki rasio risiko 0,77, yang berarti peluang mereka secara signifikan lebih rendah.
Mereka yang berjalan lebih banyak—125 menit atau lebih per hari—memiliki rasio risiko yang sama sebesar 0,76.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa berjalan dengan intensitas yang lebih tinggi (berjalan lebih cepat atau lebih bersemangat) dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah, tetapi jumlah berjalan tampaknya lebih penting daripada seberapa keras orang tersebut berjalan.
Temuan ini penting karena menunjukkan bahwa mendorong orang untuk berjalan lebih banyak setiap hari dapat membantu mencegah masalah punggung jangka panjang.
Berjalan adalah olahraga sederhana, gratis, dan mudah yang dapat dilakukan banyak orang, tanpa memandang usia atau pendapatan.
Dan karena nyeri punggung kronis dapat menyebabkan masalah serius dalam kehidupan sehari-hari orang, mengurangi risiko melalui sesuatu yang semudah berjalan dapat berdampak besar pada kesehatan masyarakat.
Penelitian tersebut juga menyoroti kesenjangan dalam pedoman kesehatan saat ini.
Meskipun para ahli menyarankan untuk tetap aktif untuk menghindari nyeri punggung, tidak ada target yang jelas tentang seberapa banyak berjalan yang cukup.
Penelitian ini menunjukkan bahwa berjalan sekitar 100 menit atau lebih per hari mungkin merupakan tujuan yang baik untuk dicapai, terutama bagi orang yang ingin melindungi kesehatan punggung mereka seiring bertambahnya usia.
Kesimpulannya, berjalan kaki lebih dari 100 menit sehari dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan mengalami nyeri punggung bawah kronis.
Penulis penelitian percaya bahwa mempromosikan aktivitas fisik harian semacam ini—terutama volume berjalan kaki—harus menjadi bagian penting dari upaya kesehatan masyarakat untuk mencegah masalah punggung jangka panjang.
Sebagai salah satu bentuk latihan yang paling sederhana dan paling mudah diakses, berjalan kaki mungkin merupakan langkah awal terbaik menuju punggung yang bebas nyeri.
Hasil penelitian dapat ditemukan di JAMA Network Open.