Home > Gaya Hidup

Waduh... Merokok Meningkatkan Risiko Diabetes di Semua Jenis

Orang yang pernah merokok baik saat ini maupun di masa lalu lebih mungkin mengembangkan keempat subtipe tersebut dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.
HeyLaw
HeyLaw

Merokok diketahui dapat membahayakan kesehatan dalam banyak hal, dan penelitian baru kini mengonfirmasi bahwa merokok juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2—apa pun jenis diabetes yang diderita seseorang.

Pada pertemuan tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) di Wina, para ilmuwan dari Swedia, Norwegia, dan Finlandia mempresentasikan temuan yang menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko keempat subtipe diabetes tipe 2 yang telah diketahui.

Subtipe-subtipe tersebut adalah:

  • Severe Insulin-Resistant Diabetes/SIRD (diabetes resisten insulin berat), di mana tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.

  • Severe Insulin-Deficient Diabetes/SIDD (diabetes defisiensi insulin berat), di mana tubuh tidak memproduksi cukup insulin.

  • Mild Obesity-Related Diabetes/MOD (diabetes terkait obesitas ringan), biasanya terkait dengan usia muda dan obesitas.

  • Mild Age-Related Diabetes/MARD (diabetes terkait usia ringan), yang cenderung berkembang di usia lanjut.

Diabetes tipe 2 tidak terlihat sama pada setiap orang, dan kategori-kategori ini membantu menjelaskan berbagai cara penyakit ini dapat memengaruhi orang.

Namun hingga saat ini, belum jelas apakah merokok memainkan peran yang berbeda pada setiap subtipe.

Tim peneliti mempelajari data dari hampir 3.400 orang dengan diabetes tipe 2 dan hampir 3.900 orang tanpa penyakit tersebut.

Mereka menemukan bahwa orang yang pernah merokok —baik saat ini maupun di masa lalu— lebih mungkin mengembangkan keempat subtipe tersebut dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.

Hubungan terkuat adalah dengan SIRD, bentuk yang resistan terhadap insulin.

Perokok lebih dari dua kali lebih mungkin mengembangkan SIRD dibandingkan dengan bukan perokok. Untuk subtipe lainnya, merokok meningkatkan risiko sekitar 20–30%.

Para peneliti memperkirakan bahwa lebih dari sepertiga kasus SIRD disebabkan oleh merokok.

Merokok berat (didefinisikan setara dengan merokok sebungkus rokok sehari selama 15 tahun atau lebih) meningkatkan risiko tersebut.

Perokok berat lebih dari dua kali lebih mungkin mengembangkan SIRD dan sekitar 45–57% lebih mungkin mengembangkan tiga subtipe lainnya.

Menariknya, di Swedia, para peneliti juga menemukan bahwa penggunaan snus secara berlebihan, produk tembakau tanpa asap yang umum di Skandinavia, dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap subtipe SIRD dan SIDD yang parah.

Tim juga mengamati apakah faktor genetik berperan. Orang dengan risiko genetik diabetes tipe 2 atau produksi insulin yang buruk sangat rentan jika mereka merokok berat.

Misalnya, perokok berat dengan risiko genetik produksi insulin yang rendah lebih dari tiga kali lebih mungkin mengembangkan SIRD dibandingkan orang tanpa risiko tersebut.

Peneliti utama Emmy Keysendal dari Karolinska Institutet di Stockholm mengatakan temuan ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk pencegahan merokok dan dukungan untuk berhenti merokok.

“Jelas bahwa merokok meningkatkan risiko diabetes tipe 2, apa pun subtipenya,” jelasnya.

“Hubungan terkuat adalah dengan resistensi insulin yang parah, yang menunjukkan bahwa merokok dapat merusak kemampuan tubuh untuk merespons insulin.”

Penelitian ini memperkuat bukti bahwa berhenti merokok tidak hanya melindungi jantung dan paru-paru, tetapi juga membantu mengurangi risiko terkena diabetes dalam bentuk apa pun.

× Image