Home > Didaktika

Gangguan Bipolar Tipe 1 dan Tipe 2, Apa Perbedaannya?

Orang dengan gangguan bipolar mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, termasuk emosi yang meluap-luap, yang disebut mania atau hipomania, dan emosi yang meluap-luap, yang dikenal sebagai depresi.
Ilustrasi bipolar
Ilustrasi bipolar

Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang memengaruhi suasana hati, energi, dan kemampuan untuk beraktivitas.

Orang dengan gangguan bipolar mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, termasuk emosi yang meluap-luap, yang disebut mania atau hipomania, dan emosi yang meluap-luap, yang dikenal sebagai depresi.

Ada dua tipe utama dari kondisi ini: bipolar I dan bipolar II. Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, keduanya juga memiliki perbedaan penting.

Memahami perbedaan ini dapat membantu orang mengenali tanda-tandanya dan mencari dukungan yang tepat.

Gangguan bipolar I didefinisikan dengan adanya setidaknya satu episode manik penuh.

Mania adalah kondisi suasana hati dan energi yang sangat tinggi yang berlangsung setidaknya satu minggu, atau kurang jika orang tersebut perlu dirawat di rumah sakit.

Selama episode manik, seseorang mungkin merasa terlalu bahagia, percaya diri, atau berkuasa, berbicara sangat cepat, tidur sangat sedikit, dan membuat keputusan yang berisiko, seperti menghabiskan banyak uang atau terlibat dalam perilaku yang tidak aman.

Mania dapat menjadi sangat parah hingga menyebabkan psikosis, yang berarti kehilangan kontak dengan kenyataan.

Beberapa orang mungkin mendengar atau melihat hal-hal yang tidak ada atau mempercayai hal-hal yang tidak benar.

Seseorang dengan bipolar I mungkin juga mengalami episode depresi, tetapi hal tersebut tidak diperlukan untuk diagnosis — kuncinya adalah adanya setidaknya satu episode manik.

Gangguan bipolar II berbeda karena melibatkan setidaknya satu episode hipomania dan setidaknya satu episode depresi mayor. Hipomania adalah bentuk mania yang lebih ringan.

Hipomania masih melibatkan peningkatan energi, lebih sedikit kebutuhan untuk tidur, dan suasana hati yang membaik, tetapi tidak mencapai tingkat mania penuh.

Hipomania biasanya berlangsung setidaknya empat hari dan tidak menyebabkan masalah besar dalam kehidupan sehari-hari atau memerlukan rawat inap.

Namun, depresi pada bipolar II bisa sangat parah dan seringkali berlangsung lebih lama daripada pada bipolar I.

Orang dengan bipolar II mungkin menghabiskan lebih banyak waktu dalam fase depresi, yang dapat mencakup kesedihan yang mendalam, kehilangan minat pada hal-hal yang pernah mereka nikmati, perasaan tidak berharga, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.

Salah satu alasan mengapa bipolar II lebih sulit didiagnosis adalah karena hipomania dapat terlihat seperti produktivitas tinggi atau suasana hati yang ceria, dan mungkin tidak dianggap sebagai masalah.

Akibatnya, orang sering kali didiagnosis hanya saat mereka mencari bantuan untuk depresi mereka, dan episode hipomania mungkin terlewatkan kecuali dokter mengajukan pertanyaan yang tepat.

Penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis gangguan bipolar tersebut serius dan memerlukan perawatan yang tepat.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Bipolar Disorders menemukan bahwa meskipun orang dengan bipolar I cenderung mengalami lebih banyak rawat inap dan gejala psikotik, mereka yang menderita bipolar II sering kali memiliki risiko depresi jangka panjang yang lebih tinggi dan mungkin berisiko lebih besar untuk bunuh diri.

Kedua jenis tersebut dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan, dan pekerjaan, dan keduanya mendapat manfaat dari kombinasi pengobatan, terapi, dan perubahan gaya hidup.

Dokter biasanya mengobati bipolar I dan II dengan penstabil suasana hati, obat antipsikotik, dan antidepresan, tergantung pada gejalanya.

Terapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT), dapat membantu orang mengelola perubahan suasana hati dan membangun keterampilan mengatasi masalah.

Pendidikan, kelompok pendukung, dan rutinitas yang stabil juga merupakan bagian penting dari pengobatan.

Secara sederhana, bipolar I dikenal dengan episode manik yang lebih intens, sedangkan bipolar II dikenal dengan depresi yang panjang dan dalam serta perasaan gembira yang tidak terlalu intens.

Tidak ada satu pun tipe yang "lebih ringan" — keduanya hanya berbeda dalam cara kemunculannya.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal berjuang menghadapi perubahan suasana hati yang ekstrem, penting untuk berbicara dengan profesional kesehatan mental.

Mendapatkan diagnosis yang tepat adalah langkah pertama untuk merasa lebih baik dan mendapatkan kembali kendali atas hidup.

× Image