Home > Sosok

Michelle Yeoh: Mereka Tak Bisa Membedakan Saya Cina, Jepang atau Korea

Hollywood mempertanyakan 'Jika saya bahkan berbicara bahasa Inggris'.
IG/michelleyeoh_official/Michelle Yeoh
IG/michelleyeoh_official/Michelle Yeoh

Michelle Yeoh, aktris berkebangsaan Malaysia itu sudah menjadi bintang di luar negeri pada 1997 berkat film Hong Kong populer seperti "Police Story 3: Super Cop" dan "Supercop 2", tetapi baru setelah James Bond "Tomorrow Never Dies" dibuka tahun itu Yeoh melakukan terobosan di Hollywood. Aktor tersebut berperan sebagai Wai Lin, seorang mata-mata Tiongkok yang sangat terampil dalam seni perkawinan dan melawan setiap stereotip "gadis dalam kesulitan" dan "Gadis bond".

“Film pertama yang saya buat setelah saya datang ke Amerika adalah ‘Tomorrow Never Dies’ bersama Pierce Brosnan,” kata Yeoh baru-baru ini kepada majalah People. "James Bond pada saat itu hanya dikenal sebagai macho, dan gadis-gadis itu hanyalah yang memiliki nama imut," kata perempuan kelahiran 6 Agustus 1962 itu seperti dilansir Variety.

Meskipun Yeoh dipuji karena gadis Bond yang progresif dan siap beraksi, dia memberi tahu People bahwa tawaran Hollywood yang mengikutinya justru sebaliknya.

“Pada saat itu, orang-orang di industri tidak dapat benar-benar membedakan apakah saya orang Cina atau Jepang atau Korea atau bahkan jika saya berbicara bahasa Inggris,” kata Yeoh.

“Mereka akan berbicara dengan sangat keras dan sangat pelan [pada saya]. Saya tidak bekerja selama hampir dua tahun, sampai 'Crouching Tiger', hanya karena saya tidak setuju dengan peran stereotip yang diajukan kepada saya.”

Yeoh adalah aktor nominasi Oscar dan pemenang Screen Actors Guild Award baru-baru ini berkat "Everything Everywhere All at Once". Secara kebetulan, peran Yeoh awalnya ditulis untuk seorang pria. Saat perannya diubah menjadi wanita, Yeoh memiliki beberapa tuntutan terkait nama karakter tersebut.

"Satu-satunya hal yang saya katakan kepada mereka adalah, 'Karakter itu tidak bisa disebut Michelle Wang,'" kata Yeoh kepada Variety. “Mereka seperti, 'Tapi kenapa? Ini kamu.’ Saya seperti, ‘Tidak, saya bukan ibu imigran Asia yang menjalankan binatu. Dia butuh suaranya sendiri.’ Itu satu-satunya. Saya seperti, 'Jika Anda tidak mengubah nama, saya tidak akan masuk.'”

Nama karakter tersebut akhirnya diubah menjadi Evelyn Wang, dan sisanya adalah sejarah. "Everything Everywhere All at Once" dinominasikan untuk total 11 Academy Awards, termasuk film terbaik.

× Image