Home > Iptek

Lubang Hitam Supermasif Berputar Sangat Cepat Hingga Membengkokkan Ruang-waktu

Para peneliti memperkirakan lubang hitam Bima Sakti berputar 60 persen dari kecepatan maksimumnya.
NASA/CXC/Univ. of Wisconsin/Y.Bai, et al.
NASA/CXC/Univ. of Wisconsin/Y.Bai, et al.

Lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti mungkin lebih terlihat seperti bola daripada lingkaran, menurut penelitian baru.

Studi baru, yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, menunjukkan bahwa lubang hitam di Bima Sakti berputar sangat cepat sehingga membengkokkan ruang-waktu.

“Penelitian kami dapat membantu menjawab pertanyaan tentang seberapa cepat lubang hitam supermasif di galaksi kita berputar,” kata Ruth Daly, penulis utama studi baru ini, seperti dilansir BGR.

“Hasil kami menunjukkan bahwa Sgr A* berputar sangat cepat, hal ini menarik dan memiliki implikasi yang luas.”

Lubang hitam supermasif di Bima Sakti telah lama menjadi target pengamatan para ilmuwan.

Dikenal sebagai Sgr A*, atau Sagitarius A* jika Anda ingin nama panjangnya, para ilmuwan telah menghabiskan banyak waktu untuk mencoba memahami objek kosmik masif yang tampaknya menyatukan galaksi kita.

Dengan menggunakan data yang dikumpulkan oleh Observatorium Sinar-X Chandra NASA, tim di balik studi baru ini mengatakan bahwa mereka yakin bahwa Sgr. A* berputar sangat cepat sehingga membengkokkan ruang-waktu di sekitarnya.

Ruang-waktu, terkadang ditulis ruang-waktu, adalah kombinasi waktu dan tiga dimensi ruang.

Ilustrasi seniman ini menunjukkan lubang hitam supermasif Sgr. A* dan bagaimana ia membengkokkan ruang-waktu di sekitarnya. (NASA/CXC/M.Weiss)
Ilustrasi seniman ini menunjukkan lubang hitam supermasif Sgr. A* dan bagaimana ia membengkokkan ruang-waktu di sekitarnya. (NASA/CXC/M.Weiss)

Para peneliti memperkirakan lubang hitam Bima Sakti berputar 60 persen dari kecepatan maksimumnya.

Hal ini dilaporkan berdasarkan penemuan-penemuan sebelumnya, yang membantu kita lebih memahami kecepatan putaran lubang hitam dan bagaimana pengaruhnya terhadap bagian lain alam semesta di sekitarnya.

Dalam kasus lubang hitam supermasif di galaksi kita, ruang-waktu melengkung dan melengkung di sekitar Sgr. A*, menyebabkan benda disekitarnya berbentuk seperti bola sepak.

Ini adalah penemuan yang menarik dan tentu saja membuat para ilmuwan menggaruk-garuk kepala saat kita berusaha mempelajari lebih lanjut tentang benda-benda kosmik raksasa ini dan perannya dalam evolusi alam semesta.

× Image