Home > Iptek

Wow...Ilmuwan Melatih Robot Anjing CyberDog Milik Xiaomi Untuk Memburu Sarang Semut Api

Ia mengungguli inspektur manusia dengan menemukan tiga kali lebih banyak sarang semut api dengan akurasi yang lebih tinggi.
Sistem deteksi sarang CyberDog RIFA sedang bekerja/Dr. Hualong Qiu, Guangdong Academy of Forestry.
Sistem deteksi sarang CyberDog RIFA sedang bekerja/Dr. Hualong Qiu, Guangdong Academy of Forestry.

Sebuah tim peneliti dari Cina dan Brasil telah mengembangkan metode inovatif untuk mengatasi penyebaran Semut Api Merah Impor (RIFA), salah satu hama paling merusak di dunia.

Dengan melatih robot mirip anjing, yang dikenal sebagai "CyberDog," untuk mendeteksi sarang semut api, mereka berharap dapat mengotomatiskan proses identifikasi dan pengendalian serangga berbahaya ini.

Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Pest Management Science, menunjukkan bagaimana teknologi inovatif ini dapat meningkatkan upaya pengelolaan hama secara signifikan.

Robot anjing, yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI), diuji di lapangan, di mana ia mengungguli inspektur manusia dengan menemukan tiga kali lebih banyak sarang semut api dengan akurasi yang lebih tinggi.

Eduardo Fox, seorang peneliti pascadoktoral di Universitas Negeri Goiás di Brasil dan penulis utama penelitian tersebut, menjelaskan motivasi di balik pendekatan baru ini.

"Menemukan sarang semut api di alam liar bisa jadi sulit, terutama bagi orang yang tidak terlatih untuk mengenalinya. Mencari area yang luas di tengah cuaca panas juga bisa melelahkan,” kata Fox.

“Robot, di sisi lain, dapat secara otomatis menemukan sarang, tidak peduli waktu atau kondisi cuaca, dan tidak memerlukan pelatihan khusus.”

RIFA adalah spesies yang sangat invasif yang telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi yang signifikan sejak secara tidak sengaja diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1930-an.

Semut-semut ini telah menyebar ke bagian lain dunia, termasuk Cina, Jepang, dan Eropa.

Mereka dikenal karena menggusur tanaman dan hewan asli, terutama burung dan reptil kecil, dan merusak tanaman dan tumbuhan lainnya.

Fox menekankan pentingnya mendeteksi sarang semut api sejak dini. “RIFA dapat dengan cepat mengambil alih suatu area, mengusir spesies asli dan merusak ekosistem lokal. Mereka juga berasosiasi dengan hama pertanian seperti kutu putih, yang dapat merusak tanaman.”

Metode tradisional untuk mengendalikan semut api sering kali melibatkan penggunaan pestisida, yang dapat berbahaya bagi lingkungan.

Untuk meminimalkan dampak ini, para peneliti bertujuan untuk mengembangkan pendekatan yang lebih terarah menggunakan CyberDog.

Tim tersebut menggunakan robot CyberDog milik Xiaomi, yang mereka latih menggunakan model pembelajaran mesin berdasarkan lebih dari 1.100 gambar sarang semut api.

Sistem canggih ini mampu mengidentifikasi sarang semut api dengan akurasi lebih dari 90%.

Selama uji lapangan, robot diprogram untuk menekan kaki depannya pada sarang yang diduga.

Ketika semut merasakan gangguan, mereka akan menyerbu keluar dengan agresif, membantu memastikan keberadaan sarang yang aktif.

Dr. Hualong Qiu, seorang peneliti di Akademi Kehutanan Guangdong di Tiongkok dan salah satu penulis penelitian tersebut, menjelaskan bagaimana robot tersebut diuji terhadap inspektur manusia.

Sekelompok mahasiswa, yang dilatih sebagai inspektur karantina, ditugaskan untuk menemukan sarang semut api di lapangan terbuka.

Kemudian, robot tersebut dikirim ke area yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa robot tersebut lebih efektif dalam menemukan sarang tersebut.

Meskipun berhasil, para peneliti mengakui adanya beberapa tantangan dalam pengembangan teknologi tersebut.

Zheng Yan, seorang peneliti di Universitas Lanzhou di Cina dan salah satu penulis pendamping penelitian tersebut, mengemukakan bahwa daya tahan baterai robot tersebut saat ini terbatas sekitar 30 menit, dan biaya untuk memproduksi model yang lebih canggih masih tinggi.

Namun, mereka optimistis bahwa masalah ini akan teratasi seiring berjalannya waktu, sehingga teknologi tersebut lebih mudah diakses.

Temuan penelitian tersebut dapat memainkan peran penting dalam membentuk strategi pengendalian hama di masa mendatang.

Selain menjadi alat yang ampuh untuk melawan semut api, anjing robot tersebut berpotensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya spesies invasif.

Seperti yang dicatat oleh Dr. Yan, "Melihat robot anjing melacak sarang semut api pasti akan menarik perhatian orang dan membuat mereka lebih sadar akan risiko yang ditimbulkan oleh hama ini."

× Image