Home > Gaya Hidup

Penelitian Mengungkap Penyebab Baru Asam Urat, Apaan Tuh?

Protein yang disebut lubricin, yang ditemukan dalam cairan sendi, dapat menjadi target yang menjanjikan untuk pengobatan baru guna mencegah dan mengelola penyakit tersebut.
halodoc
halodoc

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of California San Diego dan lembaga-lembaga lain telah mengungkap penyebab baru asam urat yang mengejutkan, suatu bentuk artritis yang menyakitkan.

Penelitian tersebut mengungkap jalur molekuler yang sebelumnya tidak diketahui yang berkontribusi terhadap perkembangan dan progresi asam urat, yang menyebabkan kerusakan sendi.

Penemuan ini menunjukkan bahwa protein yang disebut lubricin, yang ditemukan dalam cairan sendi, dapat menjadi target yang menjanjikan untuk pengobatan baru guna mencegah dan mengelola penyakit tersebut.

Asam urat adalah jenis artritis inflamasi yang paling umum. Penyakit ini terjadi ketika urat, suatu zat yang dihasilkan dari pemecahan makanan kaya purin seperti daging merah dan alkohol, terakumulasi dalam tubuh.

Urat berlebih ini dapat membentuk kristal seperti jarum di dalam dan di sekitar sendi, paling sering dimulai di kaki.

Endapan kristal ini menyebabkan nyeri yang tiba-tiba dan hebat, disertai pembengkakan dan nyeri sendi.

Seiring waktu, jika tidak diobati, asam urat dapat menyebabkan kerusakan sendi kronis, yang berdampak parah pada mobilitas dan kualitas hidup seseorang.

Secara tradisional, penyebab utama asam urat dianggap sebagai hiperurisemia, yaitu kondisi di mana terdapat terlalu banyak urat dalam darah.

Namun, membingungkan bahwa kebanyakan orang dengan kadar urat tinggi tidak pernah benar-benar mengalami asam urat.

Faktanya, kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia asimtomatik, di mana kadar urat tinggi tetapi tidak ada gejala yang muncul, sekitar empat kali lebih umum daripada asam urat itu sendiri.

Misteri lain dalam penelitian asam urat adalah pengamatan bahwa pasien dengan asam urat sering kali memiliki kadar urat yang lebih tinggi dalam cairan sendi mereka daripada dalam darah mereka.

Dalam penelitian ini, para peneliti bertujuan untuk memahami mengapa beberapa orang dengan kadar urat tinggi mengalami asam urat sementara yang lain tidak.

Mereka berfokus pada faktor genetik yang secara khusus menyebabkan produksi urat dan pembentukan kristal dalam sendi, bukan hanya kadar urat yang tinggi dalam darah.

Untuk melakukan ini, mereka memeriksa kasus langka di mana seorang pasien mengalami endapan kristal urat dan erosi sendi tanpa kadar urat yang tinggi dalam darahnya.

Para peneliti menemukan bahwa pasien ini mengalami penurunan lubricin yang signifikan, yaitu protein musinosa yang berperan penting dalam melindungi dan melumasi jaringan sendi.

Lubricin juga membantu mengatur aktivitas sel darah putih tertentu yang memicu peradangan pada sendi.

Dalam kondisi normal, lubricin mencegah urat mengkristal di sendi dengan mengendalikan sekresi urat dan enzim xantin oksidase, yang menghasilkan urat.

Percobaan lebih lanjut mengonfirmasi bahwa pada sendi yang sehat, lubricin membantu menekan produksi urat dan pembentukan kristal. Namun, pada pasien dengan asam urat, kadar lubricin ditemukan jauh lebih rendah.

Penurunan lubricin ini dapat berkontribusi pada perkembangan asam urat pada individu dengan hiperurisemia, tergantung pada susunan genetik mereka dan bagaimana tubuh mereka memproduksi atau mendegradasi lubricin.

Para peneliti percaya bahwa apakah seseorang dengan kadar urat tinggi akan mengembangkan asam urat dapat dipengaruhi oleh varian gen tertentu yang bertanggung jawab atas produksi dan regulasi lubricin.

Temuan ini membuka jalan baru untuk mengobati dan mencegah asam urat dengan menargetkan lubricin dan jalur molekuler terkait.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Robert Terkeltaub dan dipublikasikan dalam Arthritis & Rheumatology ini menyoroti pentingnya lubricin dalam kesehatan sendi dan menunjukkan bahwa terapi yang ditujukan untuk meningkatkan kadar lubricin atau memperbaiki fungsinya dapat efektif dalam mengelola asam urat.

Penelitian ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang asam urat tetapi juga menawarkan harapan untuk strategi pengobatan baru yang dapat mencegah perkembangan yang menyakitkan dari kondisi umum ini.

× Image