Home > Didaktika

Penyakit Mata Kering: Tertawa Sama Efektifnya dengan Obat Tetes Mata, Oh Ya?

Latihan tertawa adalah cara yang aman, terjangkau, dan ramah lingkungan untuk mengelola penyakit mata kering.
alodokter
alodokter

Dry eye disease (DED) atau penyakit mata kering adalah kondisi jangka panjang yang memengaruhi sekitar 360 juta orang di seluruh dunia.

Gejala yang sering terjadi meliputi mata merah, teriritasi, gatal, atau tidak nyaman, yang dapat menyulitkan kehidupan sehari-hari.

Meskipun obat tetes mata merupakan pengobatan yang umum, penelitian baru menunjukkan bahwa tertawa mungkin sama efektifnya untuk mengelola gejala-gejala ini.

Terapi tertawa sudah diketahui dapat membantu mengatasi masalah kesehatan lain seperti depresi, kecemasan, stres, dan bahkan nyeri kronis. Terapi ini juga terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Namun, para ilmuwan ingin tahu apakah tertawa juga dapat membantu orang dengan penyakit mata kering.

Untuk menyelidiki hal ini, para peneliti dari Cina dan Inggris melakukan penelitian untuk membandingkan efek latihan tertawa dengan obat tetes mata dalam mengobati gejala mata kering.

Penelitian yang dipublikasikan di The BMJ ini melibatkan 283 peserta berusia 18–45 tahun, dengan usia rata-rata 29 tahun. Mayoritas peserta (74%) adalah perempuan.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok berlatih latihan tertawa, sementara kelompok lain menggunakan obat tetes mata yang mengandung 0,1% natrium asam hialuronat, pengobatan umum untuk mata kering.

Kedua kelompok mengikuti pengobatan yang diberikan selama delapan minggu.

Kelompok tertawa menonton video yang memandu mereka melalui serangkaian latihan tertawa.

Latihan ini melibatkan pengulangan frasa lucu seperti "Hee hee hee, hah hah hah, cheese cheese cheese" selama lima menit.

Untuk memastikan latihan dilakukan dengan benar, peserta menggunakan aplikasi seluler yang melacak gerakan wajah mereka.

Kelompok tetes mata menggunakan obat tetes empat kali sehari selama delapan minggu, juga menggunakan aplikasi untuk melacak penggunaannya.

Setelah delapan minggu, pengobatan dihentikan, dan para peneliti mengukur seberapa besar ketidaknyamanan yang masih dirasakan peserta.

Yang mengejutkan, kedua kelompok mengalami peningkatan. Rata-rata penurunan skor ketidaknyamanan adalah 10,5 poin untuk kelompok tertawa dan 8,83 poin untuk kelompok tetes mata.

Perbedaan kecil ini menunjukkan bahwa terapi tertawa sama efektifnya dengan penggunaan obat tetes mata untuk gejala mata kering.

Selain itu, terapi tawa meningkatkan stabilitas air mata dan kesehatan mental, tanpa efek samping yang dilaporkan pada kedua kelompok.

Para peneliti mencatat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, tetapi secara keseluruhan, hasilnya menunjukkan bahwa latihan tertawa adalah cara yang aman, terjangkau, dan ramah lingkungan untuk mengelola penyakit mata kering.

Bahkan dapat menjadi pilihan pengobatan lini pertama di rumah bagi orang yang menderita mata kering.

× Image