Home > Gaya Hidup

Hasil Penelitian: Beberapa Obat Diabetes Bisa Membahayakan Jantung

Para peneliti menemukan bahwa pasien yang menggunakan sulfonilurea atau insulin basal memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami masalah jantung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sulfonilurea dan insulin basal dapat meningkatkan risiko masalah yang berhubungan dengan jantung, termasuk serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan bahkan amputasi karena aliran darah yang buruk.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah orang yang didiagnosis dengan diabetes tipe 2 telah meningkat, menjadikannya masalah kesehatan utama di seluruh dunia.

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh kesulitan menggunakan insulin dengan benar.

Insulin adalah hormon yang membantu mengendalikan jumlah gula dalam darah Anda.

 

Ketika tubuh tidak dapat menggunakannya dengan baik, kadar gula darah meningkat, yang menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Pengobatan yang paling umum untuk diabetes tipe 2 adalah obat yang disebut metformin.

Obat ini membantu menurunkan gula darah, tetapi tidak selalu bekerja cukup baik dengan sendirinya.

Ketika ini terjadi, dokter sering menambahkan obat lain untuk membantu. Dua pilihan yang paling umum untuk pengobatan kedua adalah sulfonilurea dan insulin basal.

Baru-baru ini, para ilmuwan di Universitas Northwestern melakukan penelitian untuk memahami keamanan obat-obatan tambahan ini.

Penelitian mereka menunjukkan bahwa sulfonilurea dan insulin basal dapat meningkatkan risiko masalah yang berhubungan dengan jantung.

Ini termasuk serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan bahkan amputasi karena aliran darah yang buruk.

Ini adalah studi pertama yang secara langsung membandingkan efek dari enam obat lini kedua yang berbeda untuk penderita diabetes tipe 2.

Para peneliti menemukan bahwa pasien yang menggunakan sulfonilurea atau insulin basal memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami masalah jantung dibandingkan dengan mereka yang menggunakan obat-obatan yang lebih baru, seperti inhibitor DPP-4.

Secara khusus, risikonya 36% lebih tinggi untuk sulfonilurea dan dua kali lipat untuk insulin basal.

Para ilmuwan menyarankan agar dokter mempertimbangkan untuk meresepkan jenis obat-obatan yang lebih baru ini lebih sering.

Obat-obatan ini termasuk agonis GLP-1, inhibitor SGLT-2, dan inhibitor DPP-4. Obat-obatan ini mungkin merupakan pilihan yang lebih aman setelah metformin, terutama dalam hal melindungi jantung.

Meskipun temuannya mengkhawatirkan, penting untuk diketahui bahwa studi ini bersifat observasional.

Para peneliti tidak menjalankan uji coba terkontrol tetapi malah melihat data medis lebih dari 132.000 orang dengan diabetes tipe 2 yang telah memulai pengobatan kedua.

Hasil tersebut mendukung penelitian sebelumnya yang membandingkan beberapa obat dengan plasebo, menambah bukti yang berkembang bahwa beberapa obat diabetes lama mungkin bukan pilihan terbaik bagi semua orang.

Penelitian tersebut tidak berfokus pada apakah obat-obatan lama ini masih bekerja dengan baik untuk mengendalikan gula darah.

Penelitian tersebut juga tidak membandingkan efektivitas obat-obatan ini dengan obat-obatan baru dalam hal menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Namun, risiko masalah jantung yang lebih tinggi dengan sulfonilurea dan insulin basal adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan oleh dokter dan pasien.

Temuan ini sangat penting mengingat banyaknya orang yang mengonsumsi obat-obatan ini. Di Amerika Serikat saja, lebih dari 30 juta orang menderita diabetes.

Penelitian tersebut memperkirakan bahwa jika 37 orang mengonsumsi insulin basal selama dua tahun, setidaknya satu orang mungkin menderita masalah jantung yang serius.

Untuk sulfonilurea, dibutuhkan 103 orang selama dua tahun untuk mengalami satu kejadian tersebut.

Penelitian ini mengirimkan pesan yang jelas kepada mereka yang menderita diabetes tipe 2: waspadai potensi risiko yang terkait dengan pengobatan Anda.

Penelitian ini juga mendorong dokter untuk beralih ke pilihan pengobatan yang lebih baru, yang mungkin menawarkan perlindungan yang lebih baik untuk kesehatan jantung.

Meskipun obat-obatan yang lebih baru ini mungkin lebih mahal, obat-obatan tersebut dapat menghemat uang dalam jangka panjang dengan mencegah rawat inap dan masalah jantung yang serius.

Mencegah komplikasi jantung pada penderita diabetes tidak hanya tentang meningkatkan kualitas hidup mereka—tetapi juga dapat menyelamatkan nyawa.

Studi ini, yang dipimpin oleh Dr. Matthew O’Brien dan dipublikasikan di JAMA Network Open, menggarisbawahi perlunya memikirkan kembali pilihan pengobatan untuk mengelola diabetes tipe 2.

Studi ini menyarankan langkah ke arah penggunaan obat-obatan yang lebih baru yang dapat menurunkan risiko masalah jantung yang serius.

Merawat jantung Anda penting jika Anda menderita diabetes. Tetap terinformasi tentang penelitian terbaru tentang perawatan diabetes dan kesehatan jantung dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik.

Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa bahkan vaksin flu dan COVID dapat memengaruhi kesehatan jantung pada penderita diabetes, jadi ada baiknya untuk tetap mengetahui semua faktor yang dapat memengaruhi jantung Anda. (kpo)

× Image