Harga Tiket Konser Bersejarah Ed Sheeran di Bhutan Ditetapkan Mulai dari Rp 159 Ribu
Harga tiket konser bersejarah Ed Sheeran di Bhutan tahun depan telah diumumkan mulai dari 10 dolar atau setara Rp 159.000.
Bulan lalu, pelantun lagu hit 'Shape Of You' itu mengumumkan tanggal tambahan untuk tur 'Mathematics'-nya pada tahun 2025, yang meliputi pertunjukan di India, Qatar, dan Bahrain.
Pertunjukan Januari mendatang di Stadion Changlimithang menandai yang pertama bagi Bhutan, karena negara itu belum pernah menjadi tuan rumah bagi artis internasional sebelumnya.
Menurut Time Out, tiket dijual dengan harga serendah $10, dengan harga lebih tinggi berkisar antara $30 hingga $101.
Meskipun tiketnya murah, pengunjung internasional akan diminta untuk membayar Biaya Pembangunan Berkelanjutan Bhutan, yang ditetapkan sebesar $100 per hari dan berkontribusi pada konservasi lingkungan dan inisiatif pembangunan masyarakat Bhutan.
Tur besar Sheeran dimulai pada bulan April 2022 di Dublin, dan musisi tersebut telah mengonfirmasi bahwa tur tersebut akan ditutup dengan serangkaian pertunjukan di Eropa dari bulan Mei hingga September 2025, yang akan berakhir di Dusseldorf pada 7 September.
Sheeran juga akan memainkan pertunjukan pertamanya di Qatar dalam lebih dari sepuluh tahun, dan akan kembali ke Bahrain, setelah bermain di negara tersebut pada awal tahun 2024.
Tiket untuk pertunjukan di India mulai dijual 11 Desember, sedangkan untuk Qatar dan Bahrain, tiket tersebut mulai dijual pada tanggal 6 Desember.
Menurut siaran pers, pertunjukan pada tur tahun 2025 akan menggunakan "teknologi tiket digital seluler yang dikembangkan secara khusus" untuk memastikan para penggemar membeli tiket asli.
"Ed dan timnya memiliki sikap tegas terhadap siapa pun yang menggunakan situs penjualan tiket sekunder tidak resmi untuk mencoba menghentikan eksploitasi penggemar saat mencoba membeli tiket untuk pertunjukannya," katanya.
Awal tahun ini, seorang calo yang menjual tiket Ed Sheeran dan Lady Gaga dengan membeli dan menjual kembali dalam "skala industri" dijatuhi hukuman empat tahun penjara.
Promotor Sheeran, Stuart Galbraith, mengatakan pada saat itu, bahwa putusan tersebut merupakan "kabar baik bagi penggemar musik live, yang terlalu sering ditipu dan dieksploitasi oleh calo tiket yang tamak".
Dalam berita Sheeran lainnya, ia telah berterus terang tentang keterlibatannya dalam 'Ultimate Mix' baru dari singel amal Band Aid 'Do They Know It's Christmas?'.
Ia mengatakan akan menolak penggunaan vokalnya pada versi baru jika diminta, dengan alasan bahwa "pemahaman saya tentang narasi yang terkait dengan ini telah berubah".
Sebagai tanggapan, penyelenggara Band Aid, Bob Geldof, dengan tegas membela lagu tersebut, dengan alasan, "lagu pop kecil ini telah membuat jutaan orang tetap hidup". (kpo)