Rokok Mentol Tingkatkan Risiko Kematian Lebih Besar Ketimbang Rokok Non-Mentol
![Unsplash](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/250216073425-499.jpeg)
Sebuah studi baru oleh American Cancer Society (ACS) menemukan bahwa merokok rokok mentol lebih berbahaya daripada merokok rokok non-mentol biasa.
Penelitian menunjukkan bahwa perokok rokok mentol memiliki risiko lebih tinggi meninggal karena sebab apa pun, terutama penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.
Studi tersebut menunjukkan bahwa pelarangan rokok mentol dapat membantu menyelamatkan nyawa.
Rokok mentol telah lama menjadi topik perhatian para ahli kesehatan. Mentol adalah bahan kimia yang ditambahkan ke rokok untuk menciptakan sensasi dingin, membuat rokok terasa lebih halus dan tidak terlalu keras.
Efek ini dapat membuat orang lebih mudah untuk mulai merokok dan lebih sulit bagi mereka untuk berhenti.
Karena itu, rokok mentol tetap populer, terutama di kalangan anak muda dan komunitas tertentu, termasuk perokok kulit hitam di Amerika Serikat.
Studi tersebut mengikuti hampir satu juta orang yang menjadi bagian dari Studi Pencegahan Kanker II, yang dimulai pada awal 1980-an.
Para peneliti melacak kesehatan mereka selama enam tahun, dengan fokus pada bagaimana rokok mentol dibandingkan rokok non-mentol memengaruhi risiko kematian mereka.
Penelitian ini melibatkan 73.486 perokok rokok mentol dan 281.680 perokok rokok non-mentol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang merokok rokok mentol memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit jantung dan penyebab lainnya.
Di antara peserta berkulit hitam, risikonya bahkan lebih tinggi.
Mereka yang saat ini merokok rokok mentol memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung tertentu sebesar 88% lebih besar dibandingkan dengan mereka yang merokok rokok non-mentol.
Salah satu temuan yang paling memprihatinkan adalah bahwa bahkan orang yang telah berhenti merokok di masa lalu masih menghadapi peningkatan risiko jika mereka merokok rokok mentol.
Mantan perokok mentol memiliki risiko kematian akibat penyebab apa pun sebesar 12% lebih tinggi, risiko kematian akibat penyakit terkait jantung sebesar 16% lebih tinggi, dan risiko kematian akibat kondisi jantung spesifik lainnya sebesar 43% lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang telah merokok rokok non-mentol.
Studi tersebut juga menemukan bahwa risikonya sangat tinggi bagi orang-orang yang merokok berat.
Mereka yang merokok 40 batang atau lebih sehari memiliki risiko kematian yang lebih tinggi jika mereka merokok rokok mentol dibandingkan dengan rokok non-mentol.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering seseorang merokok rokok mentol, semakin berbahaya rokok tersebut.
Terlepas dari perbedaan-perbedaan ini, kesimpulan keseluruhannya jelas: merokok jenis rokok apa pun berbahaya.
Baik perokok rokok mentol maupun non-mentol memiliki risiko kematian sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pernah merokok.
Namun, berhenti merokok sangat mengurangi risiko ini untuk kedua jenis rokok tersebut.
Dr. Priti Bandi, penulis utama studi tersebut, menekankan bahwa rokok mentol menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat yang serius.
Karena mentol membuat rokok lebih mudah dihisap dan lebih sulit dihentikan, rokok mentol meningkatkan bahaya merokok secara keseluruhan.
Ia menyatakan bahwa temuan-temuan ini menyoroti perlunya peraturan yang lebih kuat untuk membatasi atau melarang rokok mentol, baik di AS maupun di negara-negara lain tempat rokok tersebut dijual secara luas.
Studi ini mendukung upaya berkelanjutan untuk melarang rokok mentol. Banyak pendukung kesehatan masyarakat berpendapat bahwa menyingkirkan rokok mentol dari pasaran dapat membantu mencegah lebih banyak orang menjadi kecanduan dan mendorong perokok aktif untuk berhenti merokok.
Lisa A. Lacasse, presiden ACS Cancer Action Network, menunjukkan bahwa orang yang mencoba berhenti merokok memerlukan akses yang lebih baik ke layanan dukungan, seperti layanan berhenti merokok dan bantuan medis.
Singkatnya, studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa rokok mentol sangat berbahaya.
Rokok mentol tidak hanya meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan penyebab lainnya, tetapi juga mempersulit orang untuk berhenti merokok.
Temuan ini menunjukkan bahwa melarang rokok mentol dapat menjadi langkah penting untuk mengurangi kematian terkait rokok.
Meskipun berhenti merokok adalah cara terbaik untuk menurunkan risiko kesehatan, penelitian ini menyoroti mengapa rokok mentol harus diatur lebih ketat untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Temuan penelitian ini dapat ditemukan di Tobacco Control.